Friday, December 16, 2005

tentang pelabelan

don't judge the book from it's cover.

.....
+ emangnya 5cm bagus?
- nggak, biasa aja.
+ trus, knapa kamu beli?
- aku suka sampulnya.
.....
+ eh ternyata si elo suka ama tom yorke jg yah?
+ good..goood
- ga nyangka ya?
- emang lo kira gw demen dangdut..gituhh ?
+ ehm..kalo liat dr tampang seh iya
- knapa ga bilang tampang gending jawa skalian ????
+ ampir mo bilang malah
- dudutz lo..
- belon liat tampang gothic gw yah ?
+ wow.. gw pgn tau neh
- wah..jangan..jangan..gw ga bakalan dandan gothic klo pas lagi ada pertemuan ma bapak2 itu
.....
- menurut lo, knapa dia bersikap gitu?
+ yah krn dia sirik lah ma lo
- gw? apanya yg disirikkin? kita khan kenal juga baru.
+ woman's insting lah, lebih aware klo sesama cewe. sapa tau dia takut kesaingan, and lo gantiin posisinya.
- huehuehuehe..
.....
+ aku lumayan tau soal cewek ini wi
- masalahnya, gw bukan orang yg aware ttg hal2 ginian
+ i know her once. lalu dia tidak kontak lagi, so kenapa gue harus kontak.
- dudul lo ah, gw kirain kenal beneran.
.....


begini nih klo memulai pagi dengan obrolan yang 'agak' serius ma tante ini. yah, setidaknya bisa dijadikan refreshing setelah kesiyalan [baca:ban kempes] yang menimpa saya tadi pagi. hiks,hiks..udah kurang tidur, telat bangun, pake acara dorong motor sgala. nasib.. untung kempes nya ga gitu jauh dari kantor, setelah yakin ga bisa di naekkin, akhirnya dorong. eh, ketemu ma temen kantor. dan untungnya, naluri kejantanannya tidak merelakan saya dorong, malah dia berbaek hati buat bawain ke bengkel, aduh..temenkuh, betapa baeknya dirimuh, you are the hero of the day!!

oya, balik ke topik. seberapa lama waktu yang kamu perlukan untuk mengenal seseorang?. klo pertanyaan itu ditujukan untuk saya, pasti saya akan jawab, seumur hidup. ya, untuk benar2 mengenal seseorang, kita memerlukan seumur hidup kita. manusia berevolusi, dari baek ke buruk, buruk ke baek, dan sebagainya-sebagainya. kadang itu yang membuat saya males mengenal mereka, malas untuk memberikan pelabelan. tapi saya juga tak menyangkal pendapat yang mengatakan bahwa mengenal seseorang itu perlu. katanya, dengan mengenal seseorang, kita akan bisa menghindarkan diri dari kata rugi, rugi di boongin, rugi ditipu, dan laen2. dengan mengenal seseorang, kita jadi tahu bagaiman musti meng-handle orang tersebut, mana yang bisa dijadikan teman, mana yang bisa dijadikan teman istimewa. *wave to kamu.. ah, ya..kamu benar!*

mengenal seseorang itu proses. tak bisa dilakukan dengan introgasi seperti layaknya interview. apalagi lewat tulisan2, friendster, atau blog. in a sense seh bisa *iyah, ini katamu, dan saya setuju!*, tapi untuk langsung memberikan pelabelan pada seseorang hanya gara-gara kita merasa tahu dia setelah membaca tulisan2nya di blog, testimonial2nya di FS ataupun koment2nya di milis, itu terlalu terburu-buru, dan mungkin bisa jadi kita akan dibilang sok tahu. mending jika pelabelan yang diberikan bagus. tapi bagaimana jika pelabelan2 itu hanya sebuah tuduhan2 yang berisi omong kosong? statement2 yang dibuat berdasarnya pengamatan kilat dan subjecktif? hey, itu bisa jadi fitnah khan!!

mengenal seseorang memerlukan interaksi, memerlukan kebersamaan, dan tentu saja..waktu. lalu menurutmu, apa tak terlalu terburu2 jika kamu mengutarakan prasangka mu tentang saya, sedangkan kita tak sekalipun pernah bersama? ? ah, u don't have any right to do that!!

1 comment:

Deddy A said...

iy, setuju! dont judge the book by its cover. terutama klo beli kamus. kamus kecil n tipis tp di sampulnya isi 950juta kata! :D