hari jumat.
tidak bisa konsentrasi penuh ke meja kerja, dan beberapa tumpukan file yang perlu diselesaikan. datang ke kantor kesiangan, karena mengira hari ini sudah akhir pekan. datang bukannya langsung kerja, tapi malah buka browser dan mulai menuliskan kata - kata. buka messenger, dan mulai bersapa dengan teman - teman di ujung sana. menerima ajakan untuk bertemu tetapi karena ada satu dan lain hal, tidak bisa mengiyakannya.
sudah satu bulan lebih dari pertama kali tercetus rencana untuk kumpul bersama, dan berbincang tentang apa saja. tapi yang ada apa? sekali pernah ketemu di soho kawasan ramai seminyak beberapa minggu lalu, tetapi hanya sekali itu saja. jumat berikutnya satu2 dari kami tidak ada disini, entah keluar kota, atau sibuk sendiri. sepertinya kami ini memang manusia-manusia sok sibuk.
padahal sering kami gembar-gemborkan ke teman - teman di luaran sana, disini kami bekerja sambil liburan setiap harinya. kami bisa bangun siang dan tak usah khawatirkan kemacetan di jalanan. di jalanpun tak harus terburu - buru, masih bisa sambil menoleh ke kiri dan kanan, berhenti di toko 24 jam, memilih aneka cookies dan minuman sebagai teman seperjalanan. lampu merah disuguhi pengamen jalanan. melewati persawahan hijau dengan terasering yang mengagumkan. di kantor kami masih bisa internetan. berbincang - bincang dengan teman, atau sekedar mengabadikan catatan. pulang kerja, kami masih bisa singgah ke pantai sambil menunggu matahari terbenam. sendirian atau tidak, tak pernah dipermasalahkan. toh, sekitar kami banyak object menggemaskan dan menyegarkan penglihatan. dari lelaki - lelaki seksi bertelanjang dada atau wanita - wanita putih berpaha mulus dengan kaki-kaki jenjang mereka. akhir pekan atau bukan, tak ada bedanya. beranjak dari situ kami masih bisa mampir lagi ke tempat yang diinginkan. rumah makan mewah, atau pedagang jalanan. sebotol bir, atau segelas es teh krampul. bar - bar dengan baliho ladies night, atau lounge sekedar untuk menikmati kopi, juga bertebaran dimana - mana. sampai rumah, tak perlu terburu tidur, karena kepingan dvd berserakan untuk disaksikan. waktu masih panjang, seperti ketika sedang liburan, bukan?
jadi, tolong katakan pada kami, masih perlukah kami berkumpul lagi, hanya untuk menumbuhkan sense of humanity?
ini CARLES!
ReplyDeletecari alesan kok suka sok sibuk sendiri hahahahahaha...
dan alesan kedua ngga dapat cuti
ReplyDelete*lirik komen pertama*
MAsih perlu dong mbak..
ReplyDeleteJadi kapan kopdar sama saya?hehe..
bukannya pertanyaannya udah di jawab mbok....
ReplyDeletehehehehehe dapat piring lagi deh
jadi kamu merasa terasing ditengah keramaian dan hiruk pikuk Bali? Nggak khan...
ReplyDeleteYa sudah baiklah kita bertemu kopadaran bulan depan di Bali. Kebetulan ada jengjeng disana.
Gimana mbilung ??
Kadang kumpul2 ga cuma memuaskan kemampuan melihat, tapi lebih pada mencari kabar baru...apapun itu walau ga mutlak sih...
ReplyDeleteaku kangen gerombolanku. mbilung, hedi, balibul, gage.
ReplyDeleteya ya, terutama gage :))
mungkin benar, kalau hanya sekedar info baru dan canda tawa, tak perlu ketemu "real".
ReplyDeletejadi berkumpul itu di perlukan, sesudah flirting saja? begitu? hua hua hua.....
sok sibuk, sok laku dibooking sana-sini, dan... memang sibuk (kayak gue hehehe yg di hari minggu gini kudu standby beresin kantor baru).
ReplyDeleteprioritas kali ye, kuncinya.
mevrouw, suatu saat aku akan bertaruh peruntungan hidup di bali, mudahmudahan tak lama lagi.
ReplyDeletehehehe
perlu mbok!
ReplyDeleteperlu donk :)
ReplyDeletekok di gawe angel tho?
ReplyDeletesejak kapan sense of humanity tergantung oleh kondisi?
ReplyDelete* ahh.. jadi pengen menjadi freelance di bali :|
sense of humanity maksudnya apa yak?
ReplyDeletehueheuhehehehee...
masih setia dengan antisosialnya non??? tapi bagus kok jika kadang2 dijabanin paling enggak kan kamu jadi ga melulu pacaran..tapi kalo ngumpulnya juga ma pacar ya..entar bosen lagi
ReplyDelete