Friday, October 13, 2006

tentang langit dan masa lalu

ketika seseorang melihat ke langit, sesungguhnya ia sedang melihat ke masa lalu. karena sesungguhnya mata kita dapat melihat benda karena cahaya masuk ke mata. dan kamu tahu, cahaya yang kita lihat di langit adalah cahaya yang telah melalui perjalanan dengan hitungan cahaya. matahari, jaraknya adalah 7 menit cahaya. jadi cahaya matahari (bintang terdekat) yang kita lihat itu adalah cahayanya 7 menit yang lalu. bagaimana dengan bintang2 yg lebih jauh dari itu?


berhenti saja berputarputar!!!
lelah sudah aku akan kelakar
potonganpotongan peristiwa yang semakin liar.

ooo..senja,
...rembulan...
....dan bintang,
dimana rasa kau gantungkan?

9 comments:

venus said...

ini..mmm..kayaknya kamu lagi kangen sesuatu atau seseorang ya, dew?

or not? :)

Anonymous said...

dimana rasa kugantungkan? 20 jam penerbangan! 5 jam rentang waktu

Anonymous said...

ora weruh maksud'e aku kalo yang ini...

coDOT said...

All these places have their moments
With lovers and friends I still can recall
Some are dead and some are living
In my life I've loved them all....
\:D/\:D/\:D/\:D/\:D/

*numpang nyanyi doang.. gak nyambung gpp kaan*

Anonymous said...

kayaknya ga gitu2 bgd deh

-Fitri Mohan- said...

hmmm, ya sudah.
lihat saja lagi ke langit yang cerah.
bikin hati terbang untuk tidak lagi menjemput lelah.

Anonymous said...

dalam gelapku tergantung segala rasa yang kau mau, pilih satu, siapkan guntingmu, tempelkan aku di hatimu, kuberikan kuas dan sebotol cat buat warnai.

Anonymous said...

hmm... mungkin ada hubungannya sama ini : Imam Al Ghazali, sesuatu yang jaraknya paling jauh dari kita adalah masa lalu

Anonymous said...

Menarik, slm ini ga pernah kepikiran kl memandang langit itu berarti lg memandang masa lalu, he3.