Friday, October 30, 2009

menulis, lagi.

adalah perjalanan, yang kembali membangkitkan keinginan untuk menuliskan cerita, kembali mengusik ketenangan yang selama ini tanpa sadar telah menghadirkan kenyamanan yang melenakan, dan menggelitik untuk melakukan petualangan - petualangan selanjutnya.

pertemuan dengan seorang teman, perbincangan pendek di sela kesibukannya untuk menyanyi malam itu, terbawa hingga sampai hari ini. menulislah lagi, katanya. permintaan yang singkat dan sederhana. tapi tak begitu dengan sejuta alasan yang saya punya. dari males, sibuk dan tak ada waktu.

hingga akhirnya saya tau, semua itu adalah alasan untuk menyembunyikan yang sebenarnya. lelah. iya, saya lelah untuk menulis. karena menulis membuat saya berfikir, dan berfikir itu melelahkan. menulis membuat saya menjadi lebih sensitif, menjadi lebih perasa, dan itu terkadang juga melelahkan. saya melihat daun terlepas dari dahan dan terjatuh ke tanah, lalu saya tidak bisa melepaskan pikiran tentang kefanaan, betapa semua yang ada adalah sementara. lalu saya akan teringat orang - orang terkasih di sekeliling saya, lalu sayapun merasakan kelelahan yang sangat.

atau pada sore hari dan saya berpapasan dengan guratan merah pada langit senja, maka tak bisa dihentikan pikiran saya akan malam, akan bintang, akan hal yang begitu indah jika dilihat dari kejauhan, dengan jarak. lalu saya teringat akan beberapa hal yang selama ini hanya indah jika diangankan. dan pikiran tak berhenti disitu, lalu sayapun kelelahan.

hal - hal seperti itulah yang membuat saya begitu merasakan kelelahan yang sangat, dan akhirnya sayapun memilih untuk tidak menulis. karena dengan begitu saya tidak berfikir, melainkan memilih untuk menikmati apa yang tersajikan di depan saya, saat itu, begitu saja. tanpa lagi berusaha untuk mempertanyakan lebih jauh tentang kemungkinan atau ketidakmungkinan yang ada di belakangnya.

namun sepertinya saya lupa, atau lebih tepatnya mengabaikan, bahwa menulis juga mampu membuat saya "hidup". karena hidup bukan hanya tentang berapa banyak udara yang telah saya hirup hari ini, melainkan juga tentang pergerakan. bukan hanya fisik, tapi juga hati dan pikiran. dan menulis membuat hati dan pikiran saya bergerak, lalu tumbuh. dan wajar jika pergerakan itu terkadang begitu melelahkan. saya lupa jika menulis adalah sebuah perjalanan, yang akan memperkaya saya akan pengalaman.

saya lupa, menulis bukan hanya soal usaha mengingkari kefanaan dan keputusasaan melawan lupa.