Thursday, November 30, 2006

tentang ketakutan

hihihi. ternyata begitu yah rasanya lelah? ketika harus melompat - lompat diatas ujung karang - karang yang tersebar di sebuah pantai. bukan tentang berapa jauh dan banyaknya karang yang dilewati, melainkan lelah karena mengatasi ketakutan diri sendiri sampai - sampai tak bernyali, melihat dasar karang yang gelap dan tersembunyi. yang ada di pikiran, apa jadinya jika terjatuh dan mati? padahal bisa saja itu hanya ilusi yang kuciptakan sendiri. iya, aku melihat uluran tanganmu. pun merasakan ketika kamu genggam jariku, sambil berkata tak apa, dewi. tak apa. tapi tak bisa lihatkah kamu, kakiku hanya gemetar terdiam dikalahkan ketakutan sehingga tak mau sedikitpun beranjak pergi.


oleh-oleh liburan akhir pekan,
menepi dari riuhnya bumi.


**ini yang kamu bilang, sisi lain?

Wednesday, November 29, 2006

tentang rasa dan logika

katakan padaku, kemana kita akan pergi.

aku tau kamu tau aku begitu mencintai pantai. tapi untuk terus berlama lama disini sama saja membuatku mati. sudah kusiapkan segepok hati untukmu menemani, tapi jika kamu tak punya jawaban yang pasti, lebih baek aku menyingkir dan pergi.

aku tau kamu tau perjalanan tak harus dengan tujuan, sesekali singgah ke kedai kopi atau ke toko untuk menukarkan mimpi mungkin memang diperlukan. tapi berjalan tanpa sebuah pencapaian, seperti berlayar hanya mengandalkan angin yang penuh penghianatan.

aku tau kamu tau tentang uluran tangan yang kamu tawarkan. menggenggam jemariku tanpa satupun terlewatkan. tapi, dimana pelukan ketika aku begitu kedinginan.

aku tau kamu tau, semua ini begitu melelahkan.

**untuk yang sedang tergantung..

Monday, November 27, 2006

tentang jalan yang bercabang




sudah, jangan sedih. perjalanan tak akan terhenti sampai disini kok. kita masih akan tetap beriringan, hanya saja mungkin tak lagi bergandengan tangan. karena jarak terlalu lebar terbentang, sedang lengan hanya sepanjang jangkauan. pun keinginan untuk mengusahakan sudah hampir kehabisan, sehingga yang ada hanya sisa - sisa kenangan. kamu tau, momen yang dilewatkan begitu menyenangkan. hanya saja, sayang sekali, mimpi terlewat tanpa jejak dan kehangatan menghilang beriring dengan keyakinan yang semakin tenggelam. tapi apa yang hendak disalahkan? karena smua terjadi tanpa kita tersadarkan.

lalu, apa yang sudah kamu siapkan? sini, kubantu kamu untuk merapikan. sepotong baju hangat untuk musim dingin, dan kertas kertas untuk mencatatkan musim semi yang akan datang. pun remahan roti untuk menuntunmu pulang. jangan lupa membawa peta, tentang negeri segala mimpi, dan kompas, untuk mengingatkanmu akan jalan menuju ilahi.

aku sendiri, belum ada persiapan, karena semua ini terjadi seperti sebuah kilatan. terlalu cepat, dan tak pernah diperkirakan. tak apa. akupun sekarang akan bergegas, mengejar mimpi yang telah menetas.

sampai nanti, teman. pada ujung sebuah perjuangan.
see you when i see you...

Friday, November 24, 2006

tentang lompatan harap

Got a package full of Wishes
A Time machine, a Magic Wand
A Globe made out of Gold

No Instructions or Commandments
Laws of Gravity or Indecisions to uphold

Printed on the box I see, A.C.M.E.'s Build-a-World-to-be
Take a chance - Grab a piece, Help me to believe it

What kind of world do you want?
Think Anything
Let's start at the start, Build a masterpiece
Be careful what you wish for, History starts now...
**Five for Fighting - World


melompatlah kemari, nona!! sini, di tepian yang ini. hati - hati. ulurkan tanganmu, biar kugenggam jemari. perlahan . iyah, perlahan. jangan sampai silap dan hilang keseimbangan. tetaplah terjaga, kerana memang kita butuh kesadaran.

tempatnya memang tak luas, nona!! hanya selebar pikiran. tapi demi kamu, akan kubagi segala keriskanan. mendekatlah.

hap!!!

ya, begitu. sini, genggam erat tanganku. singkirkan segala galau. mungkin sekarang kamu ragu, tapi nanti, ragu akan termakan waktu. apa yang bisa bertahan darinya? tak ada, nona.

kenapa? kamu takut? jangan takut. aku sudah terbiasa. satu lompatan hanya akan membawa ke lompatan berikutnya. harapan, nona. harapan. itu yang akan membuatmu bertahan. mungkin awalnya terlihat menakutkan. tapi percayalah, harapan hanya bisa digantungkan pada lompatan - lompatan. kita ini bukan makhluk yang senang terkalahkan oleh sempitnya pikiran, dan besarnya ketakutan.

karena itu aku tak pernah memilih untuk terbang. aku lelah. untuk tergantung diatas sana, sedang menjadi tinggipun aku tak bisa. mimpi harus ada, hanya saja tak semua orang harus menwujudkannya dengan cara yang sama. dan terbang buatku, bukan sebuah pilihan.

kamu tau rasanya digantung, nona? rasanya menyakitkan. apalagi tergantung oleh keadaan. maka nona, sini, genggam erat jemari, dan kita lakukan lagi satu lompatan yang lebih tinggi menggapai mimpi. katakan padaku jika kamu lelah, hanya saja jangan pernah menyerah.

hap!!

**hey,ini foto belalang yang aneh, ma!! hihi.

Tuesday, November 21, 2006

tentang yang berbahagia

aku bisa request ga. sekali - sekali, tuliskanlah hal yang indah buatku, yang bahagia..tulisanmu terlalu suram.


sini, duduklah manis disini. apa yang ingin kamu dengarkan? untukmu akan kukisahkan. tentang pelangi? iyah, pelangi adalah keindahan bukan?! seperti yang pernah kudengarkan dari seorang perempuan tua, kali inipun akan kuceritakan sebuah kisah padamu. katanya, pelangi itu adalah sebuah tangga. tangga untuk mencapai nirwana. kamu bisa bayangkan nirwana seperti apa, kalau tangganya saja begitu indahnya? aku belum pernah kesana, tapi katanya keindahannya tiada tara. tapi kamu juga tahu khan kenapa pelangi bisa ada? iyah, setelah hujan lebat, dan awan yang menggantung begitu hebat. kala itulah dia ada. lagi - lagi, hanya nampak setelah bencana. pun bentuknya yang melengkung, akupun yakin dia tak kan membiarkanmu lama disana. hanya mengintip sejenak, sebelum akhirnya dibawa kembali ke realita.

ah, cerita itu tak juga membuatmu ikutan bahagia yah?

bagaimana dengan senja? jangan beranjak, karena senja sedang begitu indahnya. kamu melihat sinar keemasannya? itulah cahaya dewa. yang ditiupkan angin lewat sayap - sayap cinta. jangan tanya kenapa senja bisa ada. jangan tanya kenapa senja membuat bahagia. jangan tanya sampai kapan senja akan tetap ada. sssttt.. diam, dan nikmati saja. karena sebentar lagi malam merenggutnya. dan aku, tak ingin membuang waktu dengan omong kosong belaka. karena bahagia ini bisa berakhir begitu saja.

nanti kalau malam datang, akan kukisahkan padamu betapa menyenangkannya bintang. kamu melihat kerlap - kerlipnya disana? indah juga bukan? dan tentu saja membawa riang. sayang bintang hanya bisa dinikmati ketika malam yah. tapi mungkin disitulah indahnya. kamu tak bisa melihat ketika smuanya terang. abadikan, sebelum akhirnya menghilang.

apa?! ceritaku masih saja muram?! kamu menyebalkan.

tahu tak, hal yang paling sulit adalah menuliskan kebahagiaan.
jadi sini, tak perlu risukan apa jadinya bahagia jika dilukiskan. sini, satu ciuman cukup menggambarkan, kan?

This is how it works
You're young until you're not
You love until you don't
You try until you can't
You laugh until you cry
You cry until you laugh
And everyone must breathe
Until their dying breath

No, this is how it works
You peer inside yourself
You take the things you like
And try to love the things you took
And then you take that love you made
And stick it into some
Someone else's heart
Pumping someone else's blood
And walking arm in arm
You hope it don't get harmed
But even if it does
You'll just do it all again
**On the radio - Regina Spektor


**untuk yang sedang jatuh cinta dan berbahagia, nikmati saja...esok bisa saja tak sama! setuju, buw?? ;)

Thursday, November 16, 2006

tentang yang terabaikan

kufoto tadi malam...
bunga rumput yang sekecil setengah kuku jempol tangan.
gimana menurutmu?






hey, aku ingat tangan - tangan ini!! hm, dimana yah? sebentar, biar kugali ingatan. ow, iyah..aku mengingatnya. ini tangan yang sama ketika aku menemuinya di pematang sawah di ujung desa. sebuah kampung tua.

berapa lama sudah berlalu? ah, aku sudah tua sepertinya. karena jari - jarinya tak lagi kecil mungil seperti ingatan yang tersisa. sebegitu kerasnya kah dunia di luaran sana? aku rindu sentuhan lembutmu, nona. bukan lagi genggaman erat penuh tenaga. tercampur antara rasa cinta dan obsesi yang berlebihan. apa yang sudah terampas darimu, sehingga kehilangan menjadi momok yang menakutkan?

karena kini tak lagi kutemukan lugu. dan senandung lirih menyerupai lagu. kamu ingat nyanyian yang sering kamu dendangkan dulu? hm, bagaimana bunyinya yah? samar - samar. kenangan hanya ada di kepala. dan untuk menuliskannya disini, sama susahnya dalam mencapai orgasme ketika bercinta.

kembali melihatmu nona, seperti melempar memori ke masa yang pernah ada. kamu mengingatku? ini aku. seharusnya aku tak pernah hilang dari ingatanmu. seperti kamu tak tak pernah pergi dari hidupku. hidupku. bagaimana aku bisa menyebutnya sebagai hidup, ketika kamu sudah membunuhku. tapi memang aku tak pernah mati, hanya berevolusi. aku masih ingat ketika kamu merenggutku dari tempat seharusnya aku berada. dan menyematkan di kepala, sebagai mahkota.

mahkota, nona!! mahkota!! di kepala. ah, aku sungguh terharu. sebegitukah kamu menyanjungku? padahal aku ini bukan apa - apa. bahkan untuk sebagian lainnya, aku penggangu jalan dan hanya dipandang sambil lalu. tapi tidak untukmu. aku masih mengingat senyuman itu, apakah kamu benar2 bermimpi tentang cerita putri dan mahkota? itu cerita terkonyol yang ingin kukabarkan padamu. tak ada putri. tak ada kerajaan. tidak pula mahkota. apalagi putri bermahkota dan pangeran berkuda yang berbahagia. itu hanya mitos. omong kosong. karena setiap orang menyimpan lukanya, dan aku yakin, waktu akan menuntunmu kesana.

tapi nona, apalagi yang kamu punya selain mimpi. karena dia yang akan menerbangkanmu dari dunia nyata yang tak lagi mempesona. menyingkir dari setiap coretan yang telah digoreskan hidup, dan melarikan diri ke dunia yang maya.

jangan sepertiku. karena aku tak pernah punya mimpi. satu sisi aku begitu berani, untuk terus berpijak pada reality. aku tak gentar ketika dunia sudah tak aman lagi untukku bersembunyi. dan tergilas modernisasi. tak lagi kutemukan tempat untukku bernafas, karena beton terlalu kuat untuk dihempas. dan aku, sama seperti keluguan yang dulu kamu punya, menyusut pelan sebelum akhirnya benar - benar menghilang.

**terinpirasi oleh kiriman email teman pagi hari. dan kerinduan akan bunga rumput yang semakin susah ditemui.

Wednesday, November 15, 2006

tentang maaf

maaf itu apabila kamu tancapkan paku di tembok dan mencabutnya kembali. seperti itulah maaf.


**quoted by someone, published without permission.

kamu tau, hidup ini seperti sebuah rangkaian peristiwa tanpa ujung, sampai akhirnya tiba - tiba tersadar, sesaat sebelum sakratul maut menjemput, bahwa kita tak memiliki apapun untuk dipertahankan. tidak pula ego, dan apa yang sering dibilang sebagai, harga diri.

hidupku sendiri adalah sebuah proses. berpindah dari satu momen ke momen berikutnya. aku suka berkata padamu, semua akan berlalu. iyah, apa yang kita punya selain ketidakabadian dan kepastian akan sesuatu yang tidak pasti. masa depan hanya sebatas garis di depan hidung kita. mungkin aku bisa menggambarkannya padamu lebih jauh, tapi ketika kita sampai, keadaan bisa saja menjadi berbeda.

semua akan berlalu. dan dari satu senyuman, mungkin akan berakhir pada tangisan, sebelum pada akhirnya berubah menjelma menjadi sunggingan. seperti itulah sebuah perjalanan. dan apa yang mampu dipertahankan, sedangkan kuasa tak sepenuhnya milik kita. omong kosong ketika kita berkata, kita yang menentukan hidup kita, sedangkan diluaran sana, masih banyak pula yang menjadi penentu segalanya. pun ketika kita berkata, sebaikanya kita menyerah saja, seperti yang biasa kebanyakan orang lakukan.

menyerah? penyerahan macam apa? sedangkan kita tidak pernah benar - benar diijinkan untuk menyerahkan smuanya. kamu kira ketika kita diam, maka semua akan akan tetap berjalan spt biasanya. iyah, memang seperti itu. dunai akan tetap berputar meski kita tak ada di dalamnya. tapi sampai kapan akan bertahan dengan diam? mau tak mau kita akan tetap terdorong untuk mengikuti pergerakan itu, kecuali kita mati. mati.

karena itupula aku tak akan mempu berada disini terus menerus. karena memang aku belum mati, dan oleh sebab itu, aku bersiap untuk proses selanjutnya. meninggalkan satu ransel berisi kebencian di belakang, dan bersiap menumpahkan semua isinya untuk selanjutnya akan kuisi lagi dengan hal - hal baru yang mungkin lebih menyenangkan. jangan tanya kenapa aku bisa menerimamu dengan terbuka, karena memang tidak ada apa - apa disana. tidak pula dendam, karena itu justru akan menggerogotiku perlahan.

maaf itu apabila kamu tancapkan paku di tembok dan kamu gantungkan satu kantong penuh keikhlasan disana. seperti itulah maaf.


**untuk yang belum mampu melepaskan, dan saya ada di dalamnya.

Tuesday, November 14, 2006

tentang kejutan

kamu tau bagaimana rasanya ketika kamu ingin menumpahkan semuanya, justru tak menemukan apapun untuk berkata - kata??


itu pula yang saya rasakan sekarang. blank!!!

dan sungguh, ini menyakitkan. ketika smua kata - kata tak pernah usai di kepala, dan tulisanpun seakan akan enggan untuk terlahirkan. tercampur antara perasaan bahagia dan kekhawatiran yang berlebihan.

save me!!!

Friday, November 10, 2006

tentang pahlawan - pahlawan

hari ini hari pahlawan, nduk.


iyah, mak. hari ini hari pahlawan. saya masih ingat betul kok. meski kesibukan saya mengais rupiah setiap harinya, tapi saya ingat betul hari ini tanggal 10 november. dan 10 november 61 tahun lalu, di sebuah hotel yang sekarang namanya hotel majapahit, penjuang kita dengan gagah berani telah merobek bendera belanda dan mengibarkan sang merah putih tercinta.

61 tahun, mak!! 61 tahun kita merdeka!! usia yang tua yah?! tapi kenapa kita tak juga dewasa yah ,mak? atau memang kita tak pernah benar - benar merdeka? jangan2 seperti yang dikata teman saya yah mak, merdeka..itu kesalahan fatal kosa kata yang dimasukkan ke memori manusia??

siapa pahlawan emak?? pasti deh, mak akan cerita tentang pangeran diponegoro, lalu i gusti ngurah rai, merembet lagi ke idola mak, proklamator kita, gitu khan? memang seh mereka pahlawan yang diakui negara dan masyarakat indonesia, saya juga mengakuinya. tapi saya juga punya beberapa pahlawan lagi. mak tau ga, pahlawan saya siapa?

pahlawan saya adalah pak wek. iyah mak, tukang becak yang seringkali mengantarkan saya ke kuburan kakak itu. dia itu yang tetap bertahan tergilas modernisasi jaman. melestarikan kebudayaan katanya, lewat becak tua. dia juga yang ketika saya terjebak di emperan toko karena hujan deras, tiba2 muncul mengantar saya pulang dan begitulah dia menjadi pahlawan.

lalu mak, ada juga mak romelah. tau khan, mak romelah. iyah, yang suka mengambil sampah2 plastik dan botol2 bekas di tempat sampah itu. coba bayangin, dia memunguti plastik2 dan botol2 kotor itu, lalu mendaur ulang semuanya. jika dia tak melakukannya, memungkinkan tumpukan - tumpukan sampah di kota ini akan jadi gunung sampah, dan suatu kali akan menimbun warga yang berdiam di bawahnya seperti yang terjadi di kota tetangga. dia patut jadi pahlawan khan, mak?

juga si nyoman. ah, mak pasti tak mengenalnya. dia teman saya, yang setiap hari berangkat petang pulang tengah malam. emak tau apa yang dia lakukan? dia memberikan kursus dan mengajar anak - anak jalanan. keluar masuk satu rumah singgah ke kawasan kumuh. pernah juga dia pulang dengan kepala bonyok - bonyok. dia dihajar massa mak, karena dikira dia ngumpulin anak - anak untuk di sodomi, setelah maraknya kasus pedophil. sedih yah mak, padahal dia hanya ingin mencerdaskan anak - anak bangsa ditengah tingginya biaya pendidikan yang semakin susah dijangkau mereka.

oya, mak juga pahlawan saya loh. meski saya bontot dan tak pernah melihat emak melahirkan adek, saya tau gimana sulitnya melahirkan. pasti susah sekali yah? mak musti mempertaruhkan jiwa raga. belum lagi membesarkan saya dan kakak2. emak hebat deh, bisa membuat kami tumbuh tanpa kekurangan apapun meski tak juga berlebihan. apalagi kami bandel2 sekali yah? untuk mendeskripsikan kehebatan emak, saya sampai habis kata - kata.

mak, kenapa yah seringkali orang diberi gelar pahlawan ketika sudah tiada? dan semasa hidupnya diabaikan begitu saja?

.....
I need a hero
I'm holding out for a hero 'til the end of the night
He's gotta be strong
And he's gotta be fast
And he's gotta be fresh from the fight
I need a hero
I'm holding out for a hero 'til the morning light
He's gotta be sure
And it's gotta be soon
And he's gotta be larger than life

Somewhere after midnight
In my wildest fantasy
Somewhere just beyond my reach
There's someone reaching back for me
Racing on the thunder and rising with the heat
It's gonna take a superman to sweep me off my feet
**Frou Frou ~ Holding Out for a Hero
.....

Wednesday, November 08, 2006

tentang kupu - kupu dalam kotak kaca

hmm. kehilangan teman ya? merasa sendiri? coba liat dari sisi sekarang sayap indahmu boleh terkembang lebih lebar ketika wadah kaca hanya menjadi milikmu sendirian. tak terhalang indah kepak sayap temanmu kan? ya, ya, kenapa lagi sayangku? kamu merasa sendiri? hmmm... masih terlihatkah tutup wadah kacamu terbuka? ketika kau siap, siapa akan menghalangmu terbang berkepak menebar indah? ahhh belum yakin pasti? maka tetaplah kau disini sayangku, aku bersamamu. selalu.


iyah, nona. aku memang sedang sedih. kamu tau khan, aku dulu mengajaknya masuk ke ruang kaca ini untuk apa? aku tak ingin dunia diluaran sana melukainya. tidak. kurelakan berbagi tempat sempit, untuk kami berdua.

memang tak terlihat indah jika kami bersama. pun aku merasakan. merasakan setiap gesekan, justru akan melukai sayap indah yang kami punya. sesekali tak mengapa, tapi terlalu banyak luka juga tak bagus adanya.

karena itu kurelakan dia pergi tadi. rela yah? iyah, aku rela untuk sendiri. tapi kamu juga tau bagaimana rasanya ketika pertama kali ditinggalkan bukan? rasanya sakit sekali, meski akhirnya bukan apa - apa. tapi lagi - lagi nona, aku tak ingin melukainya. pagi ini, kuiringkan senyumku untuk kepergian yang tiba - tiba.

dan seperti kisah peri yang pernah kudengarkan. aku, memang tercipta untuk sebuah perjalanan tanpa jeda. dimulai ketika aku merayap. eh, namanya merayap yah? atau melata? tapi aku punya kaki, jadi kubilang saja itu merayap. menyusuri sebatas daun dan ranting yang bisa dilihat oleh mata. hingga akhirnya waktu menghentikan segalanya. dibungkusnya kami, aku dan dia, dalam selimut bernama metafora. pada tidur panjang. perjalanan dalam diam.

sampai akhirnya di satu masa aku harus terjaga. dan keterkejutan membangunkan semuanya. kamu tau bagaimana rasanya menjadi berbeda? aku tak lagi makhluk merayap pun melata. aku punya kaki. aku punya tangan. uppss..bukan tangan sepertinya!! tapi ini sayap!!! sayap yang indah, dengan warna - warna mempesona. itupula yang akhirnya menyeretku dalam tempat aman bernama kotak kaca.

kini, nona. seperti yang kamu bisikkan pada gaung jendela. perjalanan mungkin memang tanpa jeda. dan geliat dalam diamku disini, adalah bagian dari smuanya..

**hey, terima kasih untuk percakapan pagi ini...!!

Tuesday, November 07, 2006

tentang luka dan purnama

sesuatu yang menyakitkan, tapi tidak sampai membunuh,
justru akan membuatmu semakin kuat.


**quoted by unknown.

tidak, bukan tentang menye - menye saya. hihihi. bukan pula soal naek turunnya mood yang belakangan semakin ga jelas ini.

melainkan tentang semalam. iyah, semalam saya ke pantai, lagi. yuhuuuu, terima kasih ya, untuk teman-yang-nongolnya-tak-diharapkan, tapi ternyata mampu mengubah malam saya menjadi menyenangkan. menanggalkan kebetean, dan menyesatkan diri. tanpa rencana, pergi begitu saja. tanpa waktu, tanpa telepon genggam, unconnected dan hanya bersenang - senang.

sayang sekali, ditengah serunya saya lagi maen aer, tiba2, aw.. kaki saya terantuk sesuatu. saya kira tidak napa - napa, tapi setelah menyigkirkan benda terebut dan meneruskan perjalanan ke pangkalan helipad, knapa rasanya kaki saya senut2 dan kepala mulai pusing yah? duhhhh... akhirnya, setelah nemu tempat terang (karena sebelumnya emang gelap2an, hihi!)..saya baru bisa melihat ternyata kaki saya robek, dan berdarah. ah, tusuk sate siyalaann.

eh.. saya menyebut tusuk sate yah?! iyah, yang melukai kaki saya adalah tusuk sate!!!!

bukannya batu karang, bukan pula kulit kerang2 atau bulu babi, atau ubur - ubur, atau apa saja yang lebih keren untuk ukuran cidera di pantai. lah ini?! tusuk sate dan pantai?! hih..bener2 perpaduan yang payah!!

tapi klo diingat2, kondisi pantai2 disini juga memang sudah mengenaskan. bukan lagi diisi dengan pasir putih, dan laut yang masih biru. melainkan laut warna kecoklatan karena kotor dan pasir yang berwarna warni tercampur sampah. ughh..sedih.

klo sudah begini, siapa coba yang akan disalahkan? mo nyalahin pemerintah yang sudah melakukan reklamasi besar2an sampai membuat pantai yangs seharusnya cantik justru dipenuhi oleh bahan - bahan bangunan dan sampah yang berserakan? nyalahin pedagang asongan, knapa tidak dilokalisasi saja, jadi ga usah bikin kotor pantai dengan bungkus makanan? atau mau lagi - lagi berkaca, apa yang sudah saya lakukan untuk negeri ini? sudah buang sampah pada tempatnya kah? tidak sekedar protes ini itu, padahal do nothing.

eh, klo saya mikir gitu, berlebihan ga seh??

eniwei, selain tragedi tusuk sate, semalem memang benar2 menyenangkan. pernah ngeliatin bulan purnama di bentangan pantai serta pada pangkalan helipad, dan dua buah bale bengong yang langsung menghadap ke laut malam? bahkan lampu jalanpun tak mampu menyaingi terangnya rembulan. aw!

purnama dan purnama. bagaimana dengan pantai dreamland untuk berikutnya? dan pantai geger setelahnya? how dare are you?? *wink*

Monday, November 06, 2006

tentang hujan

.....
from: 0817066xxxx
to: 0908xxxx
06 november 2006.

denpasar hujan, akhirnya..kucium juga bau tanah basah yang kurindukan.

unsent.
.....


mungkin jika mampu, kamu adalah orang pertama yang kukabarkan tentang hujan pagi ini. mendung, abu - abu. dan rindu. iya, hujan selalu membawa anganku mengabur ke negeri entah berantah, dimana semua kenangan rapi tersimpan dalam kotak masa lalu. juga pada dunia yang tak pernah tua, geliat pikiran yang tak pernah selelai.

hujan. abu - abu. senja yang menghilang. mungkin sampai beberapa bulan kedepan. tapi bukankan ada dingin yang menggantikan?stop!

hujan. dingin. air yang melimpah. kebanjiran. anak - anak. tanpa perumahan. dimana mereka akan tiduran?stop!

hujan. tanah basah. persawahan. kekeringan. petani yang begitu menanti hujan. padi. panen yang menyenangkan. stop!

hujan. tanah basah. genangan becek. lumpur. lautan lumpur. tanggul jebol. pemukiman yang tenggalam. ratusan warga tanpa hunian. anak - anak. iyah, anak - anak yang terlantarkan. kemiskinan. pembodohan. stop!

hujan. abu - abu. asap tebal. kebakaran. kebakaran hutan. dan berharap hujan sampai pada negeri seberang. negeriku, kebakaran sudah jadi langganan.stop!

ah, ya..setidaknya bukan hanya cerita cinta yang ada di kepala.

hm, apa kamu juga seringkali mencumbui hujan seperti yang aku lakukan?

I know it's hard to keep an open heart
When even friends seem out to harm you
But if you could heal a broken heart
Wouldn't time be out to charm you

And when your fears subside
And shadows still remain
I know that you can love me
When there's no one left to blame
So never mind the darkness
We still can find a way
'Cause nothin' lasts forever
Even cold November rain....
**Gun N Roses - November Rain

Wednesday, November 01, 2006

tentang menjadi anak - anak

.....
+ tante, suami nenek adalah titik titik. kakek yah tante?
- *masih sambil makan* iyah.
+ trus tante, sesama tetangga harus hidup rukun titik titik agar damai berdampingan. hidup rukun apa tante?
- hidup rukun... hm, bentar, kak!
- *meletakkan piring dan mulai berfikir serius* hidup apa dong? yah hidup rukun dan damai?
+ kan udah.
- hidup bertoleransi? saling tolong menolong?
+ toleransi apaan seh tante?
- toleransi itu bla bla bla
+ jadi, harus hidup rukun apaan dong?
.....


saya dan keponakan cantik, rani. pada suatu akhir pekan. iyah, keponakan kecil saya, yang baru masuk TK, sudah mulai belajar untuk megisi lembar belajar di sebuah tabolid anak2. pelajaran untuk anak - anak tingkat SD. hihihi, itu yang saya lakukan pada kebanyakan akhir pekan. jika tak menemani mereka belajar, bermain rumah - rumahan, menggambarkan bunga2, mobil2an untuk diwarnai, pergi ke pantai dan berenang, yah saya akan membawanya ke taman bermain tengah kota.

kegiatan yang menyenangkan, karena apa yang kami lakukan hanya bermain, bermain, dan bermain. tanpa perlu memikirkan apapun, kecuali jam sekian sekian kami harus selesaikan permainan dan pulang ke rumah. ah, ternyata tetap saja kesenangan ada batasnya.

kembali ke akhir pekan itu, di sela2 saya dan kakak lagi nyante nonton tivi, sambil ngajarin rani mengisi lembar pelajaran. oya, pertanyaan itu adalah pertanyaan untuk pelajaran PPKN (atau PMP? atau..apalagi namanya?) untuk anak SD kelas 1. sebenarnya pertanyaan sederhana. tapi entah kenapa, saya tak menemukan jawabannya. sampai sekarang. hihi. sebegitu bodohkah? perasaan pas saya SD dulu, fine2 ajah ma pertanyaan2 kek gitu. menemukan satu jawaban, dan beres. tapi knapa skarang setiap kali ditanya, justru jawaban yang muncul jadi beragam adanya?

apa karena pikiran saya yang terlalu rumit? sehingga hanya untuk sebuah jawaban dari pertanyaan sederhanapun melahirkan banyak pertimbangan dan pilihan - pilihan?

.....
- kak, klo suami bunda sapa kak?
+ ayah dong.
- klo suami tante?
+ suami tante, hmm....TANDA TANYA!!!
.....


gubraksss!!!!