Friday, March 16, 2007

tentang sisi lain

aku itu sebenarnya bukan orang yang tidak sesitif. sebenarnya, setiap kali aku diejek ataupun jadi bahan becandaan, korban tepatnya, ada seh sedikit rasa sakit ati. sebenarnya aku juga orang yang sangat serius. aku men-treat hidupku juga dengan sangat serius. tapi ntah kenapa orang - orang di sekitarku seringkali menganggap aku ini orang yang tidak serius, lalu mereka mulai mengolok - olok aku, lalu mulai menghinaku, menjadikan aku bahan ejekan mereka. seperti yang aku bilang tadi, sakit hati loh wi. tapi kadang aku juga mikir sih, kalau itu setidaknya bisa membuat mereka sedikit berbahagia, ya sudahlah. gapapa.


satu sesi pembelajaran.

seperti tertohok rasanya. karena pada saat itu, saya sadar saya adalah sebagian dari orang - orang yang telah dia sebutkan. meskipun saya tak pernah bermaksud, benar - benar mengoloknya, ataupun menjadikan dia sebuah object penderita untuk celaan - celaan saya.

berwajah agak tampan, tapi innocent, dengan tatapan mata yang polos seakan tak mengerti apapun, dan seringkali selangkah lebih lambat dalam berfikir, menjadikan dia, teman saya ini sebagai tumpahan becandaan yang lain. entah yang benar - benar bermaksud mencandainya, atau sampe akhirnya candaan itu berubah menjadi hinaan. dan sejauh ini, dia selalu menganggapi dengan ikutan tertawa, seakan sudah pasrah dirinya teraniaya. tentu saja tidak dalam arti sesungguhnya.

dan alangkah terkejutnya saya, ketika pada satu sesi acara pelatihan, tak disengaja kami dipasangkan. satu sesi dimana kami harus mengeluarkan semua uneg - uneg kami, berbicara tentang apa saja. membebaskan diri dari pikiran dnegan cara mengeluarkan semuanya. dan itulah katakata nya yang saya ingat darinya.

jadi kembali terpikir apa yang sudah kami lalui. saya justru mencelanya, karena saya begitu menyayanginya. saya suka melihatnya tertawa setiap kali saya olok2 dia. dan saya kira yang lainpun begitu.

pesan yang tak tersampai dengan sempurna?

dan yeap, pada saat sesi itu, setelah saya kira dia selesai mengeluarkan semua apa yang dipikirkannya, dan tiba giliran saya untuk mengeluarkan semua yang ada dipikiran saya, saya hanya mampu mengatakan satu kalimat padanya. saya baek - baek saja.

8 comments:

Anonymous said...

*timpuk tukang menghina*
tukang hina hanya menjual hina, hiiiiiiiiiiiiiiii, huehehehehe

Anonymous said...

mengagumkan yah, bagaimana perkataan seseorang berpengaruh ke orang lain

Anonymous said...

aku hanya ingin mengucap senang tahu kau baekbaek saja..

Anonymous said...

senengane kok 'saya baek-baek saja'. aku gak percaya :p

me said...

untung dia bicara
meski akhirnya hanya membuat kita diam dan terpekur
daripada pesan itu nantinya tetap tak tersampaikan

Anonymous said...

kalo ndak suka di olok-olok sebaiknya kita jangan mengolok-olok orang lain. kadang menyakitkan..

rinnie said...

wah, wi jangan-jangan ada sesuatu dibalik hinaan-hinaan itu? Only you and him who know it very well.

Anonymous said...

hujan pun baik-baik saja :D

begitulah dew, tiap orang punya area sensitif masing-masing di persembunyiannya, orang lain pun jadi tidak bisa melihatnya, sampai kita berani menunjukkannya.

menunjukkan dimana kita tersanjung, atau dimana kita terhina..