Friday, November 09, 2007

tentang bayangan

sudah beberapa kali pertanyaan itu keajukan, padamu atau pada namanama yang entah. pada gerimis sore yang menutupi senja hingga membuat cahaya jingganya melengsek masuk tertutup abuabu yang semakin membuat menderita. atau pada pagi yang cerah, pada sepi yang sama, sebelum manusia terjaga dan berpesta pada riuhnya dunia.

apa nama pohon itu, dengan bunga kecil ke kuning - kuningan, yang begitu rapuh, dan akhirnya menyerah pasrah pada tiupan angin yang serakah?

melihatnya seringkali mengingatkan akan diriku sendiri, akan sebuah perjalanan yang seringkali kuceritakan dengan berlebihan. bagaimana tidak, setelah sekian lama pohon itu berdiri, dan mungkin sekian kali pula aku lewati, baru kali ini, kusadari tentang adanya. tanpa sebuah nama. tidakkah aku tak begitu jauh berbeda, bahkan bayang-bayangku pun tak berjejak, ada diantara ketiadaan. mungkin suatu hari, kamu hanya mengenangku selintas pada serakan wajah yang pernah mampir tak lama. mungkin seperti itu. atau bisa jadi, ingatmu tak berbekas. menguap begitu saja.

tak mengapa. aku tidak sedang gila. seperti kata si penyair tua, yang entah mulai kulupa, katanya toh daun - daun pun tak bernama. apa bedanya dengan kita, jika suatu saatpun, kamu tetap akan lupa. pada gerimis enggan yang jatuh pada suatu senja. pada malammalam ketika namamu kusebut perlahanlahan, pada pesan pendek manis yang kamu tuliskan untuk kesekian. pada pemujaan, yang membuatku terbang. toh masih sama bukan?

jadi biarkan saja kutikam jalangnya malam, diantara lorong lorong sempit ingatan yang masih saja terabadikan. antara labirin kenangan yang berputar putar memabukkan, pada bangku panjang dimana kududuk sebagai penonton bayangan dalam drama kehidupan, sambil terus saja bergumam,

apa nama pohon itu, dengan bunga kecil ke kuning - kuningan, yang begitu rapuh, dan akhirnya menyerah pasrah pada tiupan angin yang serakah?

21 comments:

Anonymous said...

i know, u know, we both know, u will always be fine, eventually..

Anonymous said...

*penasaran mikirin nama pohonnya*

eh kok gak ada peringatan "jangan copy-paste"? hihihihi *kabur*

Anonymous said...

Wah keren-keren, saya mau baca postingan yang laennya duluh... *salam kenal*

Anonymous said...

pohon yang mana inih?

yang sering buat halaman depan kantorku menjadi karpet kuning kah?

dee, gonna miss miss miss...huhuhu

Anonymous said...

hi dew, salam kenal. selamat ya jadi tenar karena kopi paste :)

nice 2 meet u
saya menikmati postingan anda.

TaTa said...

waduh lagi marah yah ?? hehehe salam kenal

Anonymous said...

jujur non, aku ga bisa menikmati membaca postinganmu bukan karena apa2 tapi karena kerjaan yg sangat2 menyita waktu BWku... so far kamu masih ga konsen gara2 superhero *holoh* nikmati ajah, pasti ada kupu2 liar di perutmu (lavender banget)...

@lav: tinggalkan bali sejenak, hembuslah bau kotor ibukota...

Anonymous said...

itu kan pohon bunga tembelek, mba. yang suka ada di pinggir jalan itu lho...itu bukan pohon sih, cuma sejenis rumput2an berbunga gitu.
ihihhiii...

Anonymous said...

pohon apa sih yang bunganya kuning? kemuning bukan? halah, tebakan ngawur :D

Anonymous said...

sudah bia keluar dr zona beku buw?

Anonymous said...

WUIHH..
blog yang seksi.. suka saya.. :)

ohya,.. ini cuman salam kenal...

aLe said...

ngikut atas pas,

salam kenal ^^v

Anonymous said...

hahaha, keren!
kuakui keren deh... ku-print screen trus jadi wallpaper untuk kubaca lagi beberapa kali nanti :)

Anonymous said...

ini prosa dengan ruh puisi, atau puisi yg nyamar jadi prosa?

halah, malah nambah daftar pertanyaan.

whatever-lah, yang jelas cakep banget. serius, seserius angin yang merontokkan daun-daun itu.

Anonymous said...

mmm....bunga tanjung? tinggi menjulang, makanya gampang diterpa angin? dulu setiap sore, saya menikmatinya di kampus.

hehehe...omongan ga penting. yup, "itu" mungkin bagian dari lelucon, mbak, seperti katamu :d

Anonymous said...

"
apa nama pohon itu, dengan bunga kecil ke kuning - kuningan, yang begitu rapuh, dan akhirnya menyerah pasrah pada tiupan angin yang serakah?

"


mmm... *bolak balik ensiklopedia*

Anonymous said...

tak masukin blogroll yah...

Anonymous said...

[Terharu mode ON}

Hikzzzz :(

[Terharu mode OFF]

Puput said...

anu..flamboyan!!!

[yak, dua juta rupiah buat puput dari mbak dewiiiii]

Anonymous said...

mentari tajam kala itu yang kerap temani aku tunduk bertugas, ditambah kencangnya bayu berkibar sebabkan rontokmu.
Kini dalam jedaku, sambil terus bergumam engkau tonton lakon rekaan majikanku.

Anonymous said...

salam kenal