Wednesday, February 06, 2008

tentang merindukan hujan

tiba-tiba aku begitu merindukan hujan. yang deras, deras saja sekalian. tidak lagi berupa gerimis yang kadang justru akan menyakitkan. yang tak menyisakan ruang, untuk kembali mengingat masa silam. melainkan yang meluruhkan, ingatan dan kisahkisah yang terabadikan.

tiba-tiba aku merindukan hujan. dari balik kaca sambil menatap lurus ke jalanan. kecipak-kecipak air dan loncatan kakikaki yang menggigil kedinginan. melihatmu pada wajahwajah itu, mengusap perlahan, bulirbulir air pada raut yang kesepian. aku, kamu, sang penantang. dan kita akan berdansa riang.

catatan pendek. satu lagi kisah tak selesai.

8 comments:

Anonymous said...

Pertamaxxx

kw said...

wah di bali mungkin hujan tak sederas jakarta/ bogor kali ya. semalam itu hujan gede banget plus geledek.

mungkin besok kali puncaknya. kamis. :)
tentang ingatan, semakin kau keras ingin melupakan, semakin kau mengingatnya.

Anonymous said...

Hujan tidak pernah berhenti melukiskan kenangan.. :(

Anonymous said...

to much rain will kill you..eventually

Anonymous said...

disini hujan deras berderaiderai, sampai cucian tak kunjung kering.. disana hujan deras berderaiderai, sampai menggenang jalanan.. jadi mbak dewi mau kesini ato kesana? ato disitu saja dan tergenang dalam kenangan, menanti hujan deras berderaiderai untuk menyelesaikan cerita?
*wink*wink* ^-^

Anonymous said...

hahahah saya tahu ini tentang apa eh siapa dink :D

*jahil mode : on*

Anonymous said...

saya masih menunggu salju turun...

zen said...

hujan lagi. semelow2nya, orang jakarta susah mencintai hujan.