Tuesday, April 12, 2011

kesempatan

kesempatan hanya datang pada mereka yang menyambutnya.

begitulah tweet yang saya ketikkan pagi itu. saya berharap dengan memantrai diri sendiri, saya bisa membuat hari senin menjadi optimis. dan kalimat itu terus berputar - putar dalam kepala saya, mengesampingkan segala kegelisahan dan grogi.

ya, terus terang saya sedang grogi. siang itu saya ada janji dengan seorang teman untuk membantu pekerjaannya, dan mau tak mau saya juga harus berurusan dengan bossnya. setahun lebih menjadi pengangguran, tak pelak membuat rasa percaya diri saya jauh menurun. drop! saya merasa seperti manusia goa yang sesekali mengintip dunia luar lewat jendela. *eh, goa tak berjendela ya? :D

tapi memang seperti itu, banyak yang harus saya kejar. ketertinggalan karena dunia memang terus berputar, tanpa saya. atau sayapun sibuk dengan putaran dunia saya. dan sekarang, kali kesekian saya harus bertemu dengan orang lain untuk membantu pekerjaan mereka, sayapun masih bisa merasakan grogi yang sama.

sebenarnya keadaan ini tidak lebih buruk, bahkan bisa saya bilang jauh lebih baik dari sebelumnya, ketika saya hanya bisa melihat dari jendela orang berlalu lalang sibuk dengan urusan masing-masing.

saya masih bisa mengingat jelas, betapa saya sangat membenci kota ini. kemacetannya,polusinya, orang2nya. banyak hal yang saya tak suka, dan tulisan-tulisan sebelumnya sepertinya cukup menggambarkan itu semua. pikiran-pikiran yang membuat saya sibuk dan tak sempat melihat hal lainnya.

pertama kali saya tersadar bahwa saya harus menerima kota ini adalah ketika seorang teman melakukan perjalanannya, dan saya menganggap kedatangan saya disinipun adalah perjalanan saya.

dan tak lama setelah itu, setelah saya membuka diri, kesempatan menghampiri saya.berawal dari seorang teman, hingga ke teman lainnya. datang silih berganti hingga saya mulai berfikir untuk mempertimbangkan kemampuan dan jam terbang *halah*

mungkin memang kesempatan hanya datang pada mereka yang menyambutnya dengan suka cita. yang membebaskan pikiran dan melepaskan apa yang menyesak di genggaman, untuk menerima yang berikutnya.

No comments: