Friday, February 03, 2006

tentang ukuran

yahoo messenger. setengah enam sore. sepulang kerja.
pada sebuah warnet. saya. dan kamu.


.....
+ perdebatan ini mengarah pada pertengkaran.
- nggak juga, berdebat itu mengasyikkan.
+ gimana mengasyikkan klo tiap orang pengen menang.
+ termasuk kamu juga khan?
- hahaha
.....

.....
+ sepertinya kamu ma aku satu type
- apanya?
+ sama2 pinter bikin orang emosi.
- loh?
.....


saya dan seorang teman. ya, pembicaraan yang tak pernah mulus. dan akhirnya menyisakan sederetan pertanyaan setelahnya. haha. apa benar kita sama? nggak juga ah. itu khan hanya asumsi kamu. enak ajah nyama2in. atas dasar apa kamu menilai aku seperti itu? atas dasar kamu? huh.

seberapa sering kita menilai seseorang? hm, saya? saya jarang memberikan pelabelan. ga pernah pede untuk itu, hihi. saya takut, jika apa yang saya katakan salah. lagian, sapa seh saya? kenal benar juga nggak. klo pun saya sering berfikir bahwa si a baek, si b cerdas, dan si c menyenangkan, itu hanya akan ada di pikiran saya saja. temporary thought. untuk jelas2 ngomong? nanti dulu deh.

makanya, aneh mendengar teman saya yang istimewa ini dengan gampangnya mengatakan bahwa saya ini seperti ini, seperti itu, tak bakalan mengerti ini, dan tak paham akan itu. huhuhu. subjektif? iyah. tapi itu sering terjadi kan? tanpa sadar, kita sering menilai orang laen, berdasarkan apa yang kita punya. memberikan batasan2 padanya sesuai dengan kemampuan kita. mengukur orang laen, dengan ukuran kita. kalo kita menganggap suatu hal itu sulit, apa sudah pasti orang laen tak akan mengerti? oh, please.

kamu bilang tiap gelas isinya berbeda khan? nah, begitu juga otak kita. kamu, dan saya. tak sama. jangan memberikan penilaian dengan merefleksikan pada diri sendiri. klo kamu berfikir begitu, belum tentu saya sama. atau, jangan menilai dengan merefleksikan pada apa yang sudah pernah terjadi. jika dulu saya begini, apa sudah pasti sekarangpun sama? hahaha. belum tentu, teman. manusia berevolusi, dan kamu tak pernah tahu, batasan mana yang bisa kamu berikan untuk menilai seseorang.

**untuk seorang teman,
bisa jadi aku lebih dari apa yang kamu pikirkan kan? bisa jadi pula,
aku bukan apa yang kamu pikirkan. dan bisa jadi,
aku adalah seorang lain dari yang kamu pikirkan.
jadi, knapa tak kita buka saja pikiran kita,
dan belajar bersama?

7 comments:

Anonymous said...

assumption is NEVER good. and i HATE those people.

Anonymous said...

# 'ka : u're rite, and mostly those people assume us base on what they have..we never know how's sombody exactly..

Anonymous said...

postingan yang bagus!
*traktiran tgl 7 direschedule kan? wink wink*
hahahahaha

well emang ngga semua diskusi menyenangkan seperti saat berdiskusi dengan saya kok *pede* :p

Anonymous said...

that's why.... BRANCH OUT, people... branch out!!!! be open minded... it's a HUGEEEEEEE world out there.

Anonymous said...

Lho.. udah jadian ya??
Selamat deh, makan-makannya ditunggu.

*salah pokus*

Anonymous said...

Manusia memang cenderung untuk menilai manusia lain dengan menggunakan tolok ukur dirinya sendiri, padahal setiap orang khan berbeda-beda.

Anonymous said...

tapi pemikiran seseorang itu berubah karena waktu :)