aku jadi ingat pembicaraan kita kapan hari lalu, bersaing suara dengan deru kendaraan di seputaran teuku umar. dan lampu jalan yang menerangi remang. mungkin sama seperti kaburnya kata kataku, karena alasankupun tak pernah aku tau.
bermula dari rasa kebosanan yang teramat sangat bosan, membuatku terpuruk ke tanah ini. apalagi kalau bukan keras kepala yang seringkali membuatku lupa diri. tapi kadang aku merindukan momen itu, ketika energi masih cukup untuk terus berlari. 15 tahun, dan aku sudah bisa melarikan diri, tak sangka itu adalah satu gerak membentuk nasibku sendiri. tak bermodal apapun selain keberanian, hm..atau lebih tepatnya modal nekad. karena tentu saja saat itu jujur aku merasakan ketakutan, apalagi ini pertama kalinya aku merasakan perjalanan yang jauh, dan lama. jangankan naek pesawat, untuk membiayai perjalananku dari satu bus ke bus lainnya pun aku masih ngutang. dan muka terlalu malu, untuk minta dibantu. bagaimana bisa aku meminta restu, sedang aku sudah menutup erat telingaku. asal ibu dan bapakku sudah mengiyakan egoku, tak lagi aku merasa yang laen perlu.
aku masih bisa merasakan debar yang sama ketika pertama kali bus yang membawaku menjauh dari kampung halaman. pun aku masih bisa merasakan bau solar atau entah, ketika kulangkahkan kaki pada dek kapal yang membuatku merasa sendiri. perasaan yang akhirnya sekian tahun kedepan semakin kuakrabi. hiruk pikuk manusia seperti sebuah piala bergilir yang datang silih berganti. satu babak, terhapuskan jejak.
dan kini, itu adalah hampir sembilan tahun silam. entah berapa nama yang aku lupakan. entah berapa kenangan yang aku goreskan. dan berapa kali sudah satu momen aku tinggalkan. satu tanjakan, satu tikungan, dan berulang ulang. tapi sebagian berkata, disitulah hidup terasa menyenangkan, ketika kita tak hanya bergerak dalam diam. ketika kita bisa melompat, berlari, atau justru tertunduk lesu karena kelelahan. siapa kata, pengulangan hanya mematikan rasa. aku masih merasakan debar yang sama, seperti sebelumsebelumnya, ketika kemarin, langkahku lagilagi membawaku pergi. dari satu persinggahan, ke persinggahan selanjutnya. dan ketika semua usai, lelah terhapus oleh kejutan.
dan pagi ini, seorang teman mengirimkan pesan. entah kebetulan, atau memang sudah digariskan.
dewi k. rahmayanti. you are often accused of being non-conformist and dreamers. You like wearing strange clothes and avoid doing what most other people do. Criticized for being medical, your fight for being goals and have trouble understanding conservative ideas. You are deep and philosophical, and because of this, have trouble getting to know people.
5 comments:
dewi...mau kemana?
namanya aja sedang mencari tempat menetap...
hihihihi
mo pindahan wi? hehehe..
mellow banget tuh, mau kemana dan ada apa gerangan bu ?
pindahan rumah apa pindahan blog ?
Post a Comment