Thursday, November 12, 2015

kegigihan

hanya mereka yang gigihlah yang mencapai titik akhir, atau mencapai perjalanan yang lebih jauh.

tidak hanya menyoal lari, tapi segala sesuatu memang memerlukan kegigihan. anggaplah situ punya passion terhadap sesuatu, tapi jika tidak ada kegigihan alias kerja keras, sama saja bohong. kegigihan ini tidak selalu ditunjukkan dengan usaha yang maksimal, tapi bisa juga dengan kerja keras, atau konsistensi untuk melakukannya terus menerus. siapa bilang melakukan sesuatu terus menerus dalam waktu yang lama bukanlah sebuah kegigihan? justru kukira, kegigihan adalah yang bisa terus berjalan dengan waktu. dengan segala dinamika perjalanan yang ditemui, jika dia tetap melanjutkan perjalanan, itulah kegigihan.

jadi sebenarnya, tulisan ini tentang apa?

segala hal yang dipanjang-panjangkan ini sebenarnya adalah soal kegigihan orang-orang dalam menulis dan kegundahan saya yang sekian lama tidak menulis. kegundahan, yang sebenarnya adalah rasa iri yang ditutupi. iya, saya iri melihat orang-orang yang masih bisa menuliskan sesuatu di blognya. baik itu cerita perjalanan, atau lebih-lebih perjalanan pikiran.

tidakkah sangat mengasyikkan untuk terus bisa berfikir dan menuliskan pikiran itu?

beberapa tahun lalu, saya pernah menjalani yang demikian. pikiran yang peka untuk menangkap pertanda, pikiran yang liar untuk terus bertanya, dan kosa ata yang tentuya lebih kaya dari sekarang. lalu kemana itu semua sekarang?

terlalu sibuk menjadi alasan yang sepertinya membenarkan semuanya. dan menjadi permakluman untuk makin tidak peka. makin tidak menulis kecuali untuk keperluan pekerjaan. padahal, asal mula saya mendapatkan pekerjaan dengan menulis, adalah karena kepekaa saya untuk menulis di blog yang saya isi dengan cerita perjalanan dan perjalanan pikiran.

saya iri pada seseorang, yang masih saja menuliskan apapun,sepanjang atau sependek apapun di blognya, tanpa dibayar, tanpa ada kejelasan akan dibawa kemana. bukankah itu pula yang terjadi sekian tahun, pada blog ini?

karena itu kali ini saya pun harus mulai gigih lagi dengan komitmen ini, untuk menulis lagi. sebelum akhirnya saya benar-benar tidak peka, atau mati rasa.

No comments: