saya baik - baik saja.
bukan bermaksud hiatus, tapi hanya sejenak menepi dari rutinitas yang semakin tidak terasa menyenangkan. mungkin benar yang dikata seorang teman, mengeluh itu wajar. tapi bila seseorang mengeluhkan hal yang sama berulang - ulang, mungkin ada yang salah dengan dirinya. dan saya rasa, begitulah saya. haha. sedikit saja saya dalam kondisi stabil, maka mulailah cari gara - gara, mencari letupan untuk membuat hidup menjadi lebih menyenangkan. dan terima kasih, untuk orang - orang yang selama ini bersedia saya repotkan dengan keluhan, dan dengan setia menemani saya berpetualang. halah.
sebenarnya saya tidak benar - benar menepi, karena saya hanya memutar haluan sejenak untuk sisi lain yang selama ini jarang saya nikmati. saya tidak mau seperti ikan, yang telah lupa gimana asyiknya berenang. karena itu sesekali saya berusaha mencari selingan. dan begitulah 2 akhir pekan saya habiskan. kalau sebelumnya saya jalan2 ke singaraja, weekend kmaren saya ke kintamani. dan kalau sebelumnya saya bisa bangun siang, bersantai dengan tenang, weekend kmaren harus bekerja keras. halah. saya tiba jam 6 sore - ada kegiatan sampe jam 3 pagi - bukannya tidur melainkan malah ngobrol2 ma temen sampe setengah 5 - tidur - bangun jam setengah 7 - dan outbound seharian sampe jam 7 malem. waw. rekor buat saya yang biasanya molor paling nggak semalem, kali itu cuman 2 jam!! setelahnya? saya baek - baek saja. malah pada saat outbound, di salah satu permainan, saya masih kuat untuk menopang badan teman yg terjun dari pinggir kolam. setelahnya lagi? saya masih baek - baek saja. bahkan setelah 2 jam perjalanan ke denpasar, saya masih dengan semangat nganterin salah seorang teman pulang ke rumahnya jam 10 malem. setelahnya lagi, saya juga masih sempat mandi, masih sempet beberes kamar, dan ngobrol dnegan seorang teman lewat telepon. dan saya selalu merasa, saya baik - baik saja.
lalau keesokan harinya? bangun tidur, badan saya demam, tenggorokan sakit dan nyeri dimana - mana. huahauahaua. saya lupa. karena dinginnya udara dsana, yang ada setiap kesempatan saya dopping badan dengan kopi dan rokok. apalagi diselingi obrolan yang menyenangkan. saya juga lupa, kalau hari itu saya telat makan. saya juga lupa, kalau besoknya, saya hanya bermodalkan tidur 2 jam. saya lagi lagi lupa, kalau saya hanya sarapan segelas kopi dan sepotong roti tawar untuk modal sekian jam pergerakan. saya lupa, karena saya larut dengan kesenangan.
saya percaya, limitation is beyond your imagination. saya juga percaya, kekuatan otak, bisa melakukan semuanya. dan batasan, hanya ada di kepala. tapi ada yang terlupa untuk saya perhitungkan. bahwa disitu ada hal lain yang dilibatkan. kondisi badan saya, dan kemampuan saya. alhasil, jika bukan saya sendiri yang menyadari adanya batasan apa yang mampu saya lakukan, maka keadaan yang akan menyadarkannya.
tapi sekarang saya sudah baik - baik lagi kok. sedikit demam, dan batuk, serta pilek yang menyebalkan. tadi pagi, saya ke rumah sakit untuk melakukan donor darah karena kebetulan seorang teman memerlukan darah yang golongannya sama dengan darah saya. sempat menerima berbagai protes, tapi lagilagi telinga saya terlalu bebal untuk mendengarkan. sampai di rumah sakit, dengan sok kuat saya berusaha sebisa mungkin menyembunyikan ingus yang mulai berleleran. hehe. tes HB lewat. aneh, krn biasanya hb saya tak pernah lebih dari 12,3 tadi itu 13,6. mungkin krn dalam proses re-healing jadinya trombosit lg bagus gitu yah? tes berat badan juga lewat. ya iyalah, ga mungkin berat saya kurang dari 45kg khan? tapi pas check tensi, yg ada petugasnya geleng2, karena tensinya drop. ditambah lagi kmaren saya minum obat batuk. lagi-lagi, jika bukan saya sendiri yang menyadari adanya batasan apa yang mampu saya lakukan, maka keadaan yang akan menyadarkannya. begitu khan?
dan untuk kamu, maaf yah. tadi ngilang tanpa ijin. saya tau kamu akan ngomel2 kalau tau niat saya untuk donor. udah ga heran lagi khan, kalau saya ini keras kepala?
hanyalah barisan coretan yang membentuk kata, lalu berakhir pada cerita, tentang seseorang yang belajar untuk dewasa dalam dunia kekanak-kanakannya.
Wednesday, January 31, 2007
Friday, January 26, 2007
tentang menepi lagi
kamu berhutang padaku. kamu masih ingat tentang apa yang kita bicarakan kala itu?
iyah, tuliskan untukku barisan kata. katakatakata. tentangtentangtentang. tentang ini. tentang itu. bukankah semua ini adalah memang tentang? maka, kali ini aku minta padamu untuk tuliskan tentangku. apa yang kamu tahu?
ah, iyah. aku masih ingat. aku ingat apa yang aku janjikan padamu. padanya. dan mungkin padanya lagi. tapi tunggu yah, tunggu. aku sedang sesak tak bisa berdiri. lututkelu kelu, terperangkap pada aktivitas yang semu. sampe tak paham aku akan apa yang sebenarnya aku rindu. kebebasan macam apa? kehidupan macam apa yang bisa membuatku menggebu - gebu? sedang sebenarnya akupun tahu, apa yang kurasa hilang ada padaku.
sebentar yah, aku ingin menepi. nanti, kubayar janji dengan hal yang lebih berarti. sampai nanti. dan selamat hari ini.
Wednesday, January 24, 2007
tentang episode pagi
pagi - pagi, baru sampe kantor. hujan. berdiam sejenak, terpaku di depan komputer yang ternyata sudah menyala. seharusnya, merealisasikan beberapa notes yang sudah tercatat di reminder. tapi ogah, malas. hanya berharap ini adalah akhir pekan dan bisa bermalas - malasan. memandang lurus ke luar jendela, hujan masih saja sama. sedikit tanya di kepala, apakah kamu mengira aku selalu baek - baek saja?
pesan pendek baru saja terbaca,
karena mencintai memang melelahkan. dia menguras seluruh energimu sampai ke akar - akarnya, dan tak menyisakan apapun termasuk logika.
-received-
pesan pendek baru saja terbaca,
karena mencintai memang melelahkan. dia menguras seluruh energimu sampai ke akar - akarnya, dan tak menyisakan apapun termasuk logika.
-received-
Tuesday, January 23, 2007
tentang goresan mungkin
dan kini,
aku kirimkan padamu sepotong kabar
yang kutiriskan dari genangan cerita barusaja
mungkin membawa duka
dan mengaburkan ingatan ke sekian waktu silam.
tapi memang begitulah kenyataan,
dunia hanya berupa pengulangan tanpa belas kasihan
mungkin satu serpihan akan mencabik perasaan
menyisakan rasa dimana hati telah karatan.
bebal,
:mungkin akhirnya demikian.
**070122, menghidupkan kepekaan.
Monday, January 22, 2007
tentang penasaran melelahkan
curiosity can kill a cat.poin delapan puluh tujuh.
dan memang begitulah saya. seringkali penasaran adalah alasan terkuat saya untuk melakukan sesuatu, meski tak jarang sesuatu itu adalah kebodohan, dan kekonyolan. tapi lagi - lagi, saya juga percaya, bahwa sebodoh atau sekonyol apapun suatu hal, tidak akan sia - sia. karena segala sesuatu memang terjadi atas sebuah alasan, perlu atau tidak saya tahu alasannya.
kalau masalah uji nyali, saya yakin, nyali saya tak besar. saya ini penakut. tapi terkadang ketakutan itu terkalahkan oleh rasa penasaran. believe it or not. saya ke bali lulus smp, naek bus sendirian dari kediri. ughhh. bisa di bayangkan 12 jam di bus sendirian untuk anak imut2 seperti saya? pertama kali pulak. ortu saya sudah mencak - mencak, tapi dengan tampang sok yakinnya saya, mereka akhirnya menyerah juga. kurang keren? hihi. trus, dari kelas 1 smp, saya sering menghabiskan liburan dengan mengunjungi tempat2 sahabat pena saya yang notabene tak pernah ketemuan. uhhh, dulu hoby saya adalah cari sahabat pena sebanyak2nya. mendapai pak pos mengantarkan surat untuk saya rasanya sangat menyenangkan!! jadi, liburan adalah waktunya jalan2 ke bojonegoro, cepu, jogja dan kota2 laennya. mungkin benernya sahabat pena cuman jadi alasan yah, saya ini doyan keluyuran. sayang kebiasaan ini menghilang pelan- pelan. apalagi sudah kerja, susah cari waktu. lagi - lagi uang harus ditukarkan oleh kenyamanan yang memang mahal.
tapi akhir minggu kemaren, saya nekad. saya penasaran. jadilah saya dan partner in crime ke lovina. ga jauh sih, tapi untuk satu tempat yang terkenal dengan miskinnya angkutan umum, ini jadi satu tantangan. starting dari tabanan, ternyata ga susah2 amat ke lovina. tinggal naek bus satu jurusan, nyampe. 2,5 jam. mungkin klo dari denpasar hanya sekitar 3 - 4 jam. itupun sempat berenti untuk beli rujak. nginep di salah satu resort partner kerja kantor. sayang, krn otak memang terprogram untuk liburan, yang dilakukan hanya malas2an seperti singa kekenyangan. malemnya sempet jalan jalan, gelap2an, satu kilo, dan berakhir dengan kembali ke hotel perut lagi kelaparan. cuman semalem. dan besoknya sudah bangun kesiangan. maunya ngeliat sunrise, atau dolphin show yang emang terkenal di lovina, tapi apa daya, bener2 kelelahan. menyimpan energi untuk baik ke denpasar. klo berangkat cuman 2,5 jam, baliknya we spent 4 hours to get tabanan!! hueh.. maklum, salah strategi. backpacker amatiran. ga tau klo bemo dari singaraja itu paling telat jam 12 siang, setelahnya digantikan oleh bus yang jalannya super duper lelet. sempet beberapa kali berenti untuk makan duren, beli anggur dan es krim. halah. bener2 perjalanan yang menyenangkan. sayang musti buru2 pulang, karena ada pertunjukkan teater malemnya, dan sangat sayang untuk dilewatkan.
ah, jadi inget kekhawatiran beberapa orang oleh rencana saya. padahal baru juga tabanan - lovina. apa jadinya kalau jawa - bali seperti yang sudah kami rencanakan? denpasar - jakarta - bandung - jogja - solo - kediri - malang - surabaya - denpasar. anyone join?
Thursday, January 18, 2007
tentang tanya retorik
.....
+ bla bla bla.. this leave me one question, apakah kamu adalah wanita baik - baik?
- menurutmu, apa definisi wanita baik - baik?
+ wanita baek2 itu adalah wanita yang bla bla bla bla.
- jadi, itu adalah pertanyaan retorik yang jawabannya berasal dari pikiran kamu. you decide...
.....
dan seberapa sering kita menentukan standarisasi orang lain dengan bertolak pada apa yang menjadi standard kita? dan berapa sering kita mengira paham akan sesuatu, hanya karena sesuatu tersebut, kita kira sama dengan apa yang kita pikirkan? (nana ever said it before)
dan saya, apakah wanita baek2? you decide...
+ bla bla bla.. this leave me one question, apakah kamu adalah wanita baik - baik?
- menurutmu, apa definisi wanita baik - baik?
+ wanita baek2 itu adalah wanita yang bla bla bla bla.
- jadi, itu adalah pertanyaan retorik yang jawabannya berasal dari pikiran kamu. you decide...
.....
dan seberapa sering kita menentukan standarisasi orang lain dengan bertolak pada apa yang menjadi standard kita? dan berapa sering kita mengira paham akan sesuatu, hanya karena sesuatu tersebut, kita kira sama dengan apa yang kita pikirkan? (nana ever said it before)
dan saya, apakah wanita baek2? you decide...
Monday, January 15, 2007
tentang fase pembelajaraan
lo pernah sedih na?
ngerasa sedih? pernah lah. keren-keren gini eke kan manusia.
pernah ngerasa bodoh?
ngerasa bodoh? pernah juga. penting untuk tau kalo eke masih harus terus belajar.
**pembicaraan yang-tumben-agak-serius dgn nana. pis na, jangan minta royalti. udah susah, masa suru bayar royalti pulak? :P
kebodohan berbentuk seperti asap, uap air, kabut. da ia beracun. ia berasal dari sebuh tempat yang namanya tak pernah dikenal manusia. jika ingin menemui kebodohan maka berangkatlah dari tempat dimana saja di planet biru ini dnegan menggunakan tabung roket atau semacamnya, meluncur ke atas secara vertikal, jangan pernah sekalipun berhenti. gapailah gumpalan awan dalam lapisan troposfer, lalu naiklah terus menuju stratosfer, menembus lapisan ozon, ionosfer, dan bulan - bulan di planet yang asing. meluncurlah terus sampai ketinggian dimana gravitasi bumi sudah tak peduli. arungi samudra bintang gemintang dalam suhu yang dingin yang mampu meledakkan benda padat. lintasi hujan meteor sampai tiba di eksosfor- lapisan paling luar atmosfer dengan bentangan selebar 1.200 kilometer, dan teruslah melaju menaklukkan langit ketujuh. kita hanya menamakannya langit ketujuh sebagai gambaran imajiner tempat tertinggi dari yang paling tinggi. di tempat asing itu, tempat yang tak 'kan pernah memiliki nama, di atas langit ketujuh, di situlah kebodohan bersemayam.
**Laskar Pelangi (p. 103 - 104 )
ngerasa sedih? pernah lah. keren-keren gini eke kan manusia.
pernah ngerasa bodoh?
ngerasa bodoh? pernah juga. penting untuk tau kalo eke masih harus terus belajar.
**pembicaraan yang-tumben-agak-serius dgn nana. pis na, jangan minta royalti. udah susah, masa suru bayar royalti pulak? :P
kebodohan berbentuk seperti asap, uap air, kabut. da ia beracun. ia berasal dari sebuh tempat yang namanya tak pernah dikenal manusia. jika ingin menemui kebodohan maka berangkatlah dari tempat dimana saja di planet biru ini dnegan menggunakan tabung roket atau semacamnya, meluncur ke atas secara vertikal, jangan pernah sekalipun berhenti. gapailah gumpalan awan dalam lapisan troposfer, lalu naiklah terus menuju stratosfer, menembus lapisan ozon, ionosfer, dan bulan - bulan di planet yang asing. meluncurlah terus sampai ketinggian dimana gravitasi bumi sudah tak peduli. arungi samudra bintang gemintang dalam suhu yang dingin yang mampu meledakkan benda padat. lintasi hujan meteor sampai tiba di eksosfor- lapisan paling luar atmosfer dengan bentangan selebar 1.200 kilometer, dan teruslah melaju menaklukkan langit ketujuh. kita hanya menamakannya langit ketujuh sebagai gambaran imajiner tempat tertinggi dari yang paling tinggi. di tempat asing itu, tempat yang tak 'kan pernah memiliki nama, di atas langit ketujuh, di situlah kebodohan bersemayam.
**Laskar Pelangi (p. 103 - 104 )
Thursday, January 11, 2007
tentang sang pemimpi
karena itu adalah mimpi. dan sampai kapan kamu akan berkubang didalamnya?
namaku sang pemimpi.
tentu saja, kamu tau tanpa harus bertanya. aku hidup di negeri segala ada. dimana kebahagiaan ditawarkan sedemikian rupa. kamu mau apa, tinggal berkata, dan semuanya akan tersedia. dalam hitungan sekejap mata, mengubur semua duka dan air mata.
pernah kulihat sepasang merpati sedang bercengkerama. entah, mungkin karena salah satu diantaranya tak setia, yang lainnya dirundung duka. mukanya pucat pasi tak lagi menawan untuk digoda. lalu kukatakan padanya, kesini, kesini, kubawa kau pada negeri segala ada. dimana disana kamu masih bisa merasakan kalian sedang bersama - sama, mengulang cengkrama beriringan canda. masih kurang, tanyaku? maka akan kuselimuti selimut cinta yang tak ada habisnya. dan kesetiaan yang berbatas segaris dengan fatamorgana. apa saja yang bisa membuatmu bahagia.
sedang tak pernah kukata tentang merpati lainnya. yang sedang terbang tinggi bersayapkan cinta. untuk apa? kenyataan tak selalu enak untuk dirasa. meski belum tentu dia bahagia. karena suatu hari setelahnya, diapun pernah datang menghampiriku, untuk meminta peta kesana. katanya, hatinya masih kamu bawa. tentu saja sekilas itu menyenangkan, kalau saja dia tak lagi ingin mendapatkannya. tak kukata padamu, pun padanya, karena disini tidak menawarkan apa yang tak dipinta.
aku sang pempimpi.
tentu saja, kamu tau tanpa harus bertanya. aku hidup di negeri segala ada. tak hanya tentang merpati dan tetek bengeknya, pun tentang keinginan lain yang tak pernah menjadi nyata. anak - anak dengan cita yang kandas termakan realita. mimpi mereka tentang sekolah ketika kesulitan ekonimi mendera. lalu seorang lelaki dengan idealisme tentang kehidupan yang sempurna, untuk sebuah negara yang sedang dirundung lupa. apa saja. tentang sesuatu yang menyenangkan, karena itulah aku ada. berbatas tipis dengan harapan, dan berbanding terbalik dengan kenyataan.
aku sang pemimpi.
dari negeri segala ada. siyallah merpati yang meminta peta, karena aku tersebar dimana - mana. pada keingkaran akan sebuah realita. pada sudut hati yang memilih terlena, dan pada mata yang hanya tertuju pada fatamorgana. pada angan akan kebahagiaan yang tak ada wujudnya.
inspired by:
negeri segala lupa-nya kutu, pembicaraan pagi dengan ibu ini, obrolan malam dengan non ini, dan pelukan ternyaman lelaki penebar ilusi.
Wednesday, January 10, 2007
tentang kemungkinan sederhana
diantara sekian banyak kemungkinan dan teori - teori yang mengatakan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, menurutmu, berapa kemungkinan untuk kita bisa bersama?
untuk tanya yang terendapkan di kepala.
dan pagi yang berjalan tidak seperti biasanya.
Tuesday, January 09, 2007
tentang penikmat adanya
saya. kapan terakhir kali lo melakukan hal yang manusiawi?
teman. manusiawi?
saya. iyah. kencan, bergandengan tangan. jalan - jalan ke pantai tanpa mikir macem2, makan malam tanpa topik yang diperdebatkan. tidak pula dengan perasaan dan otak yang saling bertentangan.
teman. hahaha. gw udah lupa.
teman. lo?
saya. pas kmaren itu, yang gw ketemu ma lo.
teman. sebelumnya?
saya. sebelumnya? hm... lupa!!
**edited conversation with him on a grey afternoon.
padahal kamu tau tak, lampu - lampu yang dipasangkan pada pohon kamboja sepanjang trotoar jalan pantai kuta tetap saja berkerlipan meski kita tak lagi sedang bersamanya. dan katakan padaku, apa lagi yang perlu dikhawatirkan?
teman. manusiawi?
saya. iyah. kencan, bergandengan tangan. jalan - jalan ke pantai tanpa mikir macem2, makan malam tanpa topik yang diperdebatkan. tidak pula dengan perasaan dan otak yang saling bertentangan.
teman. hahaha. gw udah lupa.
teman. lo?
saya. pas kmaren itu, yang gw ketemu ma lo.
teman. sebelumnya?
saya. sebelumnya? hm... lupa!!
**edited conversation with him on a grey afternoon.
padahal kamu tau tak, lampu - lampu yang dipasangkan pada pohon kamboja sepanjang trotoar jalan pantai kuta tetap saja berkerlipan meski kita tak lagi sedang bersamanya. dan katakan padaku, apa lagi yang perlu dikhawatirkan?
Friday, January 05, 2007
tentang ketidakmampuan
pernah saya bilang saya benci rumah sakit?
iyah, saya membencinya. sama seperti saya membenci kuburan, saya membenci terminal bus, saya membenci bandara dan stasiun kereta. saya membenci tempat2 dimana perpisahan terjadi. dan tempat itu memang sepertinya cocok sekali jika dinamakan rumah sakit, karena sesehat apapun seseorang, ketika memasukinya, mau tak mau dia akan menjadi sakit. aura kesedihan terlalu banyak tersebar disana, meski tak menutup kemungkinan terselip sedikit kebahagiaan. semisal satu proses kelahiran. tapi tetap saja, hawa kesedihan lebih dominan. bau obat - obatan, dan wajah - wajah yang penuh penderitaan. saya kira, jika saya sakit nanti, akan lebih baek dirawat di rumah saja, karena saya percaya rumah sakit membuat saya akan lebih cepat mati.
tapi pagi kmaren , saya tak bisa mengelak untuk tidak mengunjunginya ketika kantor sebelah sedang berulang tahun dan merayakannya dengan donor darah. bukan, bukan darahnya yang menjadi masalah, melainkan rumah sakitnya. entah apa yang terjadi, petugas PMI yang biasanya bersedia datang ke kantor untuk mengambil darah, hari itu sedang penuh panggilan diluar, jadi mau tak mau harus kami yang datang ke unit PMI yang terletak di sebelah rumah sakit. damn!
akhirnya, dengan sangat terpaksa kesitulah saya. pernah merasakan ketika perut bagian atas seakan2 menusuk rongga dada, sehingga rasanya begitu sesak? begitulah ketika saya memasuki ruangan donor itu. sempat ngeliat petugas yang berkutat dengan botol2 darah itu. kepikiran, apa yang mereka pikirkan ketika melihat sebegitu banyak darah? kadang saya iri, dengan beberapa teman wanita yang begitu jijiknya melihat darah, bahkan sampai pingsan2. lalu mereka akan menjerti2 histeris, atau genit, susah dibedakan. sedangkan saya? sepertinya saya punya sedikit kepribadian yang sadistis, saya justru sangat mengagumi warna itu, warna yang sempurna. bahkan saya sempat memakainya seagai warna untuk leot sebelumnya. dan mengklaim bahwa bloody red itu, gw banget!!! hihihihi.
kembali ke cerita pengambilan darah tadi. akhirnya setelah melalui proses menunggu yang lama, karena banyaknya antrian (heran, apa lagi musim orang nyumbang darah?!), akhirnya sampai juga giliran saya. dari awal saya memang menghindari tes hemoglobin, karena saya tau, setiap kali saya tes HB, ga pernah lulus. jadi lebih dari 7 kali donor yang saya lakukan, pastilah itu tak melalui prises test HB. jangan salahkan saya, siapa suruh maen sedot ajah?
dan begitulah akhirnya, saya memang tidak lulus test. iyah, saya kurang olahraga. kurang gerak, kira kira seperti yang dibilang petugasnya. intinya, saya ini pemalas, sehingga kandungan HB dalam darah saya rendah. emang gimana seh biar kandungan HB naek?? dan seperti biasa juga, saya ini tukang ngeyel. sudah tau bahwa HB saya rendah, tak mencukupi untuk donor, tetap saja ngotot, untuk diambil darahnya. bukannya saya ini begitu dermawannya, hanya saja saya berfikir betapa sia - sianya saya telah menempuh perjalanan kuta - denpasar dan membuang sekian jam, hanya untuk menjadi tim penggembira.
tapi, akhirnya semua perjuangan saya terhenti, saya terdiam. bukan menyerah karena kalah, tapi saya sibuk menelaah, ketika si ibu2 petugasnya setengah ngebentak mungkin karena jengkel, mematahkan eyelan saya dengan, "sudahlah mbak, HB darah mbak rendah. apa gunanya memberikan ke orang laen, sedang untuk diri sendiri saja belum cukup bagus?"
danggggggggg!!!!!!!!!
iyah, saya membencinya. sama seperti saya membenci kuburan, saya membenci terminal bus, saya membenci bandara dan stasiun kereta. saya membenci tempat2 dimana perpisahan terjadi. dan tempat itu memang sepertinya cocok sekali jika dinamakan rumah sakit, karena sesehat apapun seseorang, ketika memasukinya, mau tak mau dia akan menjadi sakit. aura kesedihan terlalu banyak tersebar disana, meski tak menutup kemungkinan terselip sedikit kebahagiaan. semisal satu proses kelahiran. tapi tetap saja, hawa kesedihan lebih dominan. bau obat - obatan, dan wajah - wajah yang penuh penderitaan. saya kira, jika saya sakit nanti, akan lebih baek dirawat di rumah saja, karena saya percaya rumah sakit membuat saya akan lebih cepat mati.
tapi pagi kmaren , saya tak bisa mengelak untuk tidak mengunjunginya ketika kantor sebelah sedang berulang tahun dan merayakannya dengan donor darah. bukan, bukan darahnya yang menjadi masalah, melainkan rumah sakitnya. entah apa yang terjadi, petugas PMI yang biasanya bersedia datang ke kantor untuk mengambil darah, hari itu sedang penuh panggilan diluar, jadi mau tak mau harus kami yang datang ke unit PMI yang terletak di sebelah rumah sakit. damn!
akhirnya, dengan sangat terpaksa kesitulah saya. pernah merasakan ketika perut bagian atas seakan2 menusuk rongga dada, sehingga rasanya begitu sesak? begitulah ketika saya memasuki ruangan donor itu. sempat ngeliat petugas yang berkutat dengan botol2 darah itu. kepikiran, apa yang mereka pikirkan ketika melihat sebegitu banyak darah? kadang saya iri, dengan beberapa teman wanita yang begitu jijiknya melihat darah, bahkan sampai pingsan2. lalu mereka akan menjerti2 histeris, atau genit, susah dibedakan. sedangkan saya? sepertinya saya punya sedikit kepribadian yang sadistis, saya justru sangat mengagumi warna itu, warna yang sempurna. bahkan saya sempat memakainya seagai warna untuk leot sebelumnya. dan mengklaim bahwa bloody red itu, gw banget!!! hihihihi.
kembali ke cerita pengambilan darah tadi. akhirnya setelah melalui proses menunggu yang lama, karena banyaknya antrian (heran, apa lagi musim orang nyumbang darah?!), akhirnya sampai juga giliran saya. dari awal saya memang menghindari tes hemoglobin, karena saya tau, setiap kali saya tes HB, ga pernah lulus. jadi lebih dari 7 kali donor yang saya lakukan, pastilah itu tak melalui prises test HB. jangan salahkan saya, siapa suruh maen sedot ajah?
dan begitulah akhirnya, saya memang tidak lulus test. iyah, saya kurang olahraga. kurang gerak, kira kira seperti yang dibilang petugasnya. intinya, saya ini pemalas, sehingga kandungan HB dalam darah saya rendah. emang gimana seh biar kandungan HB naek?? dan seperti biasa juga, saya ini tukang ngeyel. sudah tau bahwa HB saya rendah, tak mencukupi untuk donor, tetap saja ngotot, untuk diambil darahnya. bukannya saya ini begitu dermawannya, hanya saja saya berfikir betapa sia - sianya saya telah menempuh perjalanan kuta - denpasar dan membuang sekian jam, hanya untuk menjadi tim penggembira.
tapi, akhirnya semua perjuangan saya terhenti, saya terdiam. bukan menyerah karena kalah, tapi saya sibuk menelaah, ketika si ibu2 petugasnya setengah ngebentak mungkin karena jengkel, mematahkan eyelan saya dengan, "sudahlah mbak, HB darah mbak rendah. apa gunanya memberikan ke orang laen, sedang untuk diri sendiri saja belum cukup bagus?"
danggggggggg!!!!!!!!!
Thursday, January 04, 2007
tentang nilai
mungkin kamu cuma perlu satu orang untuk meruntuhkan dunia kamu. tapi, berapa banyak orang laen yang akan turut runtuh bersamanya?
karena kita tidak pernah menyadari, seberapa penting keberadaan kita untuk orang laen. seperti orang lain yang tidak pernah menyadari, seberapa penting keberadaan mereka untuk kita.
kamu. saya. orang - orang yang terlupa. dan tercatat di kepala.
tentang curhatan
sebenarnya, pikiran saya sedang buntu. sedang jenuh. dan sedang terserang virus malas. merasa bodoh. dan tak kreatif. berkali kali saya membuka blogger dan mencoba posting, tapi hasilnya? selalu saja berakhir dengan saya klik close, karena sampai detik terakhir tidak juga saya menemukan sesuatu untuk dituliskan, dan waktu sudah menunjukkan jam 5, harus pulang. saya katakan harus, karena di kantor baru saya yang kecil ini tidak ada office boy yang stand by untuk menunggu karyawan2nya lembur. pun saya tidak pernah mau diserahin kunci kantor, in case kalau saya mau lembur dan bekerja dengan tidak terburu2.
sebenarnya alasan saya untuk tidak mau menerima kunci kantor ada dua. pertama, saya menyadari sepenuhnya bahwa saya ini punya bakat untuk menjadi workaholic. apalagi ditambah dnegan fasilitas internet unlimited seperti ini. pengalaman di kantor sebelumnya, yang meperbolehkan karyawannya untuk lembur sampai jam 10 malem, seringkali saya pulang ke rumah paling tidak jam 7 malem atau menunggu sang office boy menutup pintu gerbang. entah itu karena memang benar- benar bekerja, atau memanfaatkan fasilitas yang ada.
alasan kedua, saya ini tidak suka ditinggalkan, apalagi menjadi paling belakangan. meski dari kecil, saya memang sudah mengakrabi kesendirian, dan sering merasa frustasi dengan hingar bingar, tapi saya tidak suka ditinggalkan. karena sayalah yang memilih kesepian.
dan sekarang, melihat keadaan sekeliling saya, lagi - lagi saya merasa putus asa. tak berguna. dan seperti tak berpengharapan. kemana diri saya ? yang begitu semangat menggenggam cita - cita, atau berlomba mengejar mimpi yang sempat terlupa? apakah keyakinan akan luntur terbentur pada realita?
teman saya pernah berkata, mungkin karena saya memulai terlalu awal, dan berjalan dengan terburu - buru. maka ketika orang - orang di sekitar saya sekarang sedang semangat - semangatnya berkarya, saya justru sedang melaju turun seakan sudah melalu momen - momen yang mereka rasakan. saya masih punya mimpi, yang entah sampai kapan karya itu akan terselesaikan.
baru menjelang 24 tahun. dan saya sudah kelelahan. sepertinya memang saya memerlukan liburan.. fewh!
sebenarnya alasan saya untuk tidak mau menerima kunci kantor ada dua. pertama, saya menyadari sepenuhnya bahwa saya ini punya bakat untuk menjadi workaholic. apalagi ditambah dnegan fasilitas internet unlimited seperti ini. pengalaman di kantor sebelumnya, yang meperbolehkan karyawannya untuk lembur sampai jam 10 malem, seringkali saya pulang ke rumah paling tidak jam 7 malem atau menunggu sang office boy menutup pintu gerbang. entah itu karena memang benar- benar bekerja, atau memanfaatkan fasilitas yang ada.
alasan kedua, saya ini tidak suka ditinggalkan, apalagi menjadi paling belakangan. meski dari kecil, saya memang sudah mengakrabi kesendirian, dan sering merasa frustasi dengan hingar bingar, tapi saya tidak suka ditinggalkan. karena sayalah yang memilih kesepian.
dan sekarang, melihat keadaan sekeliling saya, lagi - lagi saya merasa putus asa. tak berguna. dan seperti tak berpengharapan. kemana diri saya ? yang begitu semangat menggenggam cita - cita, atau berlomba mengejar mimpi yang sempat terlupa? apakah keyakinan akan luntur terbentur pada realita?
teman saya pernah berkata, mungkin karena saya memulai terlalu awal, dan berjalan dengan terburu - buru. maka ketika orang - orang di sekitar saya sekarang sedang semangat - semangatnya berkarya, saya justru sedang melaju turun seakan sudah melalu momen - momen yang mereka rasakan. saya masih punya mimpi, yang entah sampai kapan karya itu akan terselesaikan.
baru menjelang 24 tahun. dan saya sudah kelelahan. sepertinya memang saya memerlukan liburan.. fewh!
Tuesday, January 02, 2007
tentang awal hari
from: +6281794xxxx
to: +62817066xxxx
31 Dec 2006
selamat tahun baru yah. resolusi tahun ini apa?
-received-
resolusi? hm, begini saja. gimana kalau kita jalani hari dengan janji yang memang bisa ditepati. sekali kali mungkin memang perlu mengikat diri, tapi aku lebih memilih untuk membebaskan pikiran dan mengepakkan sayap untuk terbang tinggi.
karena waktu itu terbang, dan tak pernah berkompromi untuk menunggu ketertinggalan. ataupun menerima penyusaian - penyesuaian yang dibuat atas dasar permakluman untuk sebuah kesalahan. mungkin akan terdengar kejam, tapi aku memilih untuk tak menjanjikan sebuah keinginan. pun perbaikan atas apa yang terlewatkan.
selamat hari ini. dan mimpi - mipi yang terus saja akan berganti.
to: +62817066xxxx
31 Dec 2006
selamat tahun baru yah. resolusi tahun ini apa?
-received-
resolusi? hm, begini saja. gimana kalau kita jalani hari dengan janji yang memang bisa ditepati. sekali kali mungkin memang perlu mengikat diri, tapi aku lebih memilih untuk membebaskan pikiran dan mengepakkan sayap untuk terbang tinggi.
karena waktu itu terbang, dan tak pernah berkompromi untuk menunggu ketertinggalan. ataupun menerima penyusaian - penyesuaian yang dibuat atas dasar permakluman untuk sebuah kesalahan. mungkin akan terdengar kejam, tapi aku memilih untuk tak menjanjikan sebuah keinginan. pun perbaikan atas apa yang terlewatkan.
selamat hari ini. dan mimpi - mipi yang terus saja akan berganti.
Subscribe to:
Posts (Atom)