simpang enam. malam hari.
aku mencoba untuk kembali menulisi. mengais - ngais inspirasi. entah pada sepotong malam. dimana aku dan kamu duduk di tempat yang sama untuk kesekian kalinya. berbicara tentang apa saja. tidak ada sentuhan, bahkan genggaman tangan. karena tanpa itupun kita telah tau, mata telah berbicara tentang rasa yang tersimpan disana.
tapi kali ini aku sendiri, ditemani secangkir kopi.
di depanku duduk sepasang pemudi. tidak berhadapan seperti kita, melainkan bersebelahan. mungkin dengan begitu jarak yang ada semakin tidak ada, dan kulihat mereka bercengkerama manja. aku iri, tentu saja. kapan terakhir kali kita melakukannya?
mengingatmu tak pernah melelahkanku. karena kamulah energi itu. jika pada akhirnya kita tak bersama, aku tak pernah menyesali perkenalan yang pernah ada. tak pernah menggrutu tentang akhir yang tak sempurna. bukankan memang begitu, semua tak selalu terjadi seperti yang kumau. dan ingatan tentangmu, biarlah hanya sampei segitu.
nostalgia kali ini membuatku merasa sepi. sendiri.
*kuperas rasaku untukmu, hidup...