.. apa yang terjadi 2 minggu ini seakan serupa potongan - potongan cerita yang tidak lengkap. bahkan terkadang kupikir aku tak sungguh - sungguh berada disitu. satu peristiwa berlalu, yang lain datang memburu.
aku kira aku bahkan tidak sempat bernafas. menjejakkan kaki. atau merebahkan badan. bahkan kukira otakkupun belum sempat beristirahat, berhenti sejenak dari melompat - lompat dari satu ingatan ke yang lain.
hanyalah barisan coretan yang membentuk kata, lalu berakhir pada cerita, tentang seseorang yang belajar untuk dewasa dalam dunia kekanak-kanakannya.
Tuesday, March 31, 2009
Friday, March 27, 2009
hate to the bone
have you ever hated someone to the bone?
tiba - tiba seseorang menanyakan itu ke saya. pada perbincangan di hari yang panas ditemani segelas es teh. pertanyaan yang sama yang ingin saya tanyakan ke dia, teman saya, dan teman saya yang lain.
tidak, setidaknya sampe saat ini tidak pernah.
lalu saya ingat beberapa tahun lalu, saya pernah begitu marah ke seorang teman, satu - satunya orang yang dekat dengan saya. saya marah padanya karena satu hal. dia juga marah ke saya karena menurutnya, saya terlalu ikut campur. lalu kami tidak berbicara sama sekali. tidak pernah saling sapa. selama bertahun - tahun. hingga suatu hari dia menelepon saya, mengenalkan saya pada anaknya. saya minta maaf, dia juga. lalu kami tertawa - tawa.
saya juga ingat dengan teman lainnya. kali ini tanpa alasan yang jelas dia marah ke saya. dan tanpa saya tau salah saya apa, saya terus meminta maaf padanya, just to makes everything right. tapi saya salah. untuk sesuatu yang tidak bisa diperbaiki, lebih baik dibiarkan saja. terus mencoba memperbaikinya hanya akan membuatnya menjadi lebih buruk. mungkin itu adalah klimaks dimana saya sudah lelah untuk meminta maaf untuk sesuatu yang saya tidak pahami. saya tidak membencinya. hanya saya sampai pada titik bahwa saya tidak peduli. lalu kami tidak lagi pernah bersapa. sampai saat ini.
dan jika ingatan saya putar kembali ke belakang, hanya memang tidak menyimpan kebencian pada siapapun sampai saat ini. saya pernah bergitu marah karena seorang teman membohongi saya, tapi ketika kemudian kami bertemu, maka kami akan tertawatawa bahagia. saya bukan malaikat yang tak pernah marah. saya marah. saya pernah sangat marah. lalu selanjutnya, itu berlalu begitu saja. beberapa akhirnya kami saling bersapa, selebihnya mungkin tak saling bicara.
bukan karena saya membencinya, tapi lebih karena saya sudah tidak lagi mempedulikannya.
Wednesday, March 25, 2009
tidak stagnan
life is all about choices and possibilities, lies and being hurt, freedom and all the consequences, love and faith.
facebook's status.
dan memang begitulah hidup buat saya. pilihan dan kemungkinannya. masa depan adalah lorong gelap yang panjang, sesekali nampak kilauan sinar di ujung, terkadang bahkan hanya ada pekat. tapi, bukankah hidup adalah pertaruhan? ajang berjudi, karena mungkin kita bisa mengangankan apa yang ada di depan. sedangkan perkara angan - angan dan kenyataan yang mungkin tak sama adalah urusan lainnya.
saya ingat perkataan seorang teman yang saya artikan sebagai pujian, katanya saya adalah orang yang tahu apa yang saya inginkan. tidak selalu, bahkan seringkali saya tidak tau apa yang saya inginkan dan hanya bergerak maju.
karena diam adalah stagnan. dan dunia terus akan berputar, jadi kenapa saya tidak ikut berputar bersamanya?
Friday, March 20, 2009
kesenangan tersembunyi
saya ingat pertama kali kita bertemu,
"kukira karena kamu datang makan MU kalah telak. sudah kubilang kesini saja 45 menit lagi. kamu sih kesini sekarang, MU kalah dan aku sudah tidak berminat untuk menonton pertandingan selanjutnya. kamu tau khan kalau satu dan lain hal itu berhubungan?
hahaha. awal pertemuan yang aneh. justru kupikir, karena dari awal memang MU digariskan untuk kalah, maka semesta mengirim signal ke saya untuk datang lebih awal, sehingga ada teman yang menemanimu ketika kamu sudah tak ingin lagi menyaksikan pertandingan itu. berbincang sambil menikmati sebotol bir, menyusuri gang - gang sempit di sepanjang poppies sampe kaki berasa gempor, dan bergabung di hingar bingar ground zero yang sama sekali tak menyimpan kesedihan itu.
menyenangkan. mungkin karena kamu. mungkin karena keadaan. atau mungkin karena memang aku sedang senang, tanpa harus mempersulitnya dengan mencari alasan.
bukankah tetap saja ada yang bisa dinikmati dari sesuatu yang sebenarnya tidak dikehendaki?
"kukira karena kamu datang makan MU kalah telak. sudah kubilang kesini saja 45 menit lagi. kamu sih kesini sekarang, MU kalah dan aku sudah tidak berminat untuk menonton pertandingan selanjutnya. kamu tau khan kalau satu dan lain hal itu berhubungan?
hahaha. awal pertemuan yang aneh. justru kupikir, karena dari awal memang MU digariskan untuk kalah, maka semesta mengirim signal ke saya untuk datang lebih awal, sehingga ada teman yang menemanimu ketika kamu sudah tak ingin lagi menyaksikan pertandingan itu. berbincang sambil menikmati sebotol bir, menyusuri gang - gang sempit di sepanjang poppies sampe kaki berasa gempor, dan bergabung di hingar bingar ground zero yang sama sekali tak menyimpan kesedihan itu.
menyenangkan. mungkin karena kamu. mungkin karena keadaan. atau mungkin karena memang aku sedang senang, tanpa harus mempersulitnya dengan mencari alasan.
bukankah tetap saja ada yang bisa dinikmati dari sesuatu yang sebenarnya tidak dikehendaki?
sahabat
nusa dua.
tengah malam dan saya masih terjaga. malam ini sepertinya semesta sedang berbaik hati dengan saya. seorang teman baik yang saya kenal dari beberapa tahun lalu dan belum pernah ketemu, akhirnya ketemu juga.
persahabatan itu lucu. ketika saya begitu mengusahakannya, justru itu menjadi susah saya jangkau. namun tanpa saya sadari, saya telah memulai persahabatan lainnya. dan benar yang dikata seorang teman,
dan disinilah kami. berboincang lewat tengah malam dan mata belum terpejam. setelah makan malam dan perjalanan gila. malam ini saya merasa begitu free, careless, dan bahagia.
akhir pekan yang datang terlalu awal. hari - hari yang panjang saya bayangkan akan datang beberapa waktu ke depan. terkadang saya heran, bagaimana baiknya semesta kepada saya, dengan menghadirkan orang - orang yang menyenangkan di sekeliling saya. dan bintang malam ini membuatnya semakin mendekati sempurna..
tengah malam dan saya masih terjaga. malam ini sepertinya semesta sedang berbaik hati dengan saya. seorang teman baik yang saya kenal dari beberapa tahun lalu dan belum pernah ketemu, akhirnya ketemu juga.
persahabatan itu lucu. ketika saya begitu mengusahakannya, justru itu menjadi susah saya jangkau. namun tanpa saya sadari, saya telah memulai persahabatan lainnya. dan benar yang dikata seorang teman,
ujian sebuah persahabatan adalah jarak, waktu dan pasangan.
dan disinilah kami. berboincang lewat tengah malam dan mata belum terpejam. setelah makan malam dan perjalanan gila. malam ini saya merasa begitu free, careless, dan bahagia.
akhir pekan yang datang terlalu awal. hari - hari yang panjang saya bayangkan akan datang beberapa waktu ke depan. terkadang saya heran, bagaimana baiknya semesta kepada saya, dengan menghadirkan orang - orang yang menyenangkan di sekeliling saya. dan bintang malam ini membuatnya semakin mendekati sempurna..
Thursday, March 19, 2009
reborn
mungkin ini waktu dimana saya sebaiknya menyerah untuk menulis. tepatnya, menulis seperti yang dulu biasa saya lakukan. mencoba membangkitkan kenangan, lalu menuliskannya. mencoba membangkitkan khayalan, lalu menuliskannya. atau mencoba untuk meresapi semua hal, lalu menuangkannya.
hal - hal yang sebelumnya menjadi inspirasi saya untuk menulis. hal yang ternyata sekarang tak lagi saya rasakan. dan sia - sia saya memaksa diri untuk menuliskan hal yang sama.
karena memang segala sesuatu berubah, berevolusi. termasuk saya dan ingatan. termasuk saya dan keadaan. termasuk apa yang saya rasakan.
jika dihitung, genap 8 bulan sedari terakhir saya menulis. bukan waktu yang pendek untuk saya yang mengaku sangat gemar menulis, yang seringkali menuliskan apa saja untuk sekedar pengingat, hal remeh temeh yang mungkin tidak penting. agak ironis memang, postingan terakhir saya sebelum saya berhenti menulis justru berjudul usaha melawan lupa. dan setelah itu, saya justru berhenti menulis. membiarkan semua kejadian lewat begitu saja, tanpa sedikitpun mencatatkannya. saya hidup hanya untuk detik itu saja. selebihnya, apa yang lewat seperti mimpi, dan apa yang akan terjadi tak ubahnya khayalan yang sekali tepuk akan menghilang.
delapan bulan memang waktu yang saya perlukan untuk terpuruk dan akhirnya bangkit. jika ada orang yang setelah terjatuh dia akan buru - buru bangkit, meski dengan luka disana - sini, berharap luka akan smebuh seiring perjalanan. maka saya bukan tipikal seperti itu. saya lebih suka bermalas-malasan, tidur-tiduran dan membiarkan luka itu sembuh. atau jika perlu, saya akan memerosokkan diri saya sampe ke jatuh yang paling paling, sehingga saya tak akan merasakan kesakitan yang lebih lagi.
dalam waktu itu saya mati suri. jika menulis buat saya adalah nafas, maka sangat sedikit udara yang saya hirup dan hembuskan. dan saya menikmati kematian itu. sesekali iming-iming tentang kehidupan menggelitik saya, tapi saya sadar, saya belum siap untuk hidup lagi, untuk menghirup udara lebih banyak dan menghembuskannya. paru - paru saya masih berlubang disana - sini, lutut saya maish lecet, dan tergesa - gesa tak akan membantunya.
lalu, jika kali ini saya menulis, apakah itu berarti saya sudah bangkit dari kematian? hmmm..seperti yang pernah dikatakan seorang teman,
itulah yang saya rasakan. reborn, and getting stronger. sesuatu yang membuat saya menjadi orang yang berbeda dari sebelum delapan bulan lalu. sesuatu yang hentakannya tak lagi sama dengan delapan bulan lalu. dan karena itu saya sadar, sia - sia saya mencoba menulis seperti sebelumnya, menghayalkan kenangan dan jaman dimana saya bisa menulis tentang apa saja. karena saya adalah seseornag yang baru, yang sudha terevolusi, maka sebaiknya saya menerima keadaan ini, menjalani masa kini. bukan mengais - ngais masa lalu.
dan apa yang tersisa dari delapan bulan ini. saya hanya menemukan potongan peristiwa - peristiwa pendek yang sempat tercatat di blog saya yang laen, tentunya tanpa efek dramatis seperti yang biasa saya lakukan, hahaha. selebihnya hanya menguap begitu saja. dan saya tak lagi menyesalinya, setiap peristiwa mempunya cara sendiri untuk diingat, seperti setiap orang mempunyai cara sendiri - sendiri untuk menyembuhkan lukanya...
hal - hal yang sebelumnya menjadi inspirasi saya untuk menulis. hal yang ternyata sekarang tak lagi saya rasakan. dan sia - sia saya memaksa diri untuk menuliskan hal yang sama.
karena memang segala sesuatu berubah, berevolusi. termasuk saya dan ingatan. termasuk saya dan keadaan. termasuk apa yang saya rasakan.
jika dihitung, genap 8 bulan sedari terakhir saya menulis. bukan waktu yang pendek untuk saya yang mengaku sangat gemar menulis, yang seringkali menuliskan apa saja untuk sekedar pengingat, hal remeh temeh yang mungkin tidak penting. agak ironis memang, postingan terakhir saya sebelum saya berhenti menulis justru berjudul usaha melawan lupa. dan setelah itu, saya justru berhenti menulis. membiarkan semua kejadian lewat begitu saja, tanpa sedikitpun mencatatkannya. saya hidup hanya untuk detik itu saja. selebihnya, apa yang lewat seperti mimpi, dan apa yang akan terjadi tak ubahnya khayalan yang sekali tepuk akan menghilang.
delapan bulan memang waktu yang saya perlukan untuk terpuruk dan akhirnya bangkit. jika ada orang yang setelah terjatuh dia akan buru - buru bangkit, meski dengan luka disana - sini, berharap luka akan smebuh seiring perjalanan. maka saya bukan tipikal seperti itu. saya lebih suka bermalas-malasan, tidur-tiduran dan membiarkan luka itu sembuh. atau jika perlu, saya akan memerosokkan diri saya sampe ke jatuh yang paling paling, sehingga saya tak akan merasakan kesakitan yang lebih lagi.
dalam waktu itu saya mati suri. jika menulis buat saya adalah nafas, maka sangat sedikit udara yang saya hirup dan hembuskan. dan saya menikmati kematian itu. sesekali iming-iming tentang kehidupan menggelitik saya, tapi saya sadar, saya belum siap untuk hidup lagi, untuk menghirup udara lebih banyak dan menghembuskannya. paru - paru saya masih berlubang disana - sini, lutut saya maish lecet, dan tergesa - gesa tak akan membantunya.
lalu, jika kali ini saya menulis, apakah itu berarti saya sudah bangkit dari kematian? hmmm..seperti yang pernah dikatakan seorang teman,
you know, when you got pain at the most, and you still alive instead of dead, after you get through this pain, all you can feel is reborn. you feel like have a new life, getting fresh, stronger, and all the pain afterward is..nothing.
itulah yang saya rasakan. reborn, and getting stronger. sesuatu yang membuat saya menjadi orang yang berbeda dari sebelum delapan bulan lalu. sesuatu yang hentakannya tak lagi sama dengan delapan bulan lalu. dan karena itu saya sadar, sia - sia saya mencoba menulis seperti sebelumnya, menghayalkan kenangan dan jaman dimana saya bisa menulis tentang apa saja. karena saya adalah seseornag yang baru, yang sudha terevolusi, maka sebaiknya saya menerima keadaan ini, menjalani masa kini. bukan mengais - ngais masa lalu.
dan apa yang tersisa dari delapan bulan ini. saya hanya menemukan potongan peristiwa - peristiwa pendek yang sempat tercatat di blog saya yang laen, tentunya tanpa efek dramatis seperti yang biasa saya lakukan, hahaha. selebihnya hanya menguap begitu saja. dan saya tak lagi menyesalinya, setiap peristiwa mempunya cara sendiri untuk diingat, seperti setiap orang mempunyai cara sendiri - sendiri untuk menyembuhkan lukanya...
Subscribe to:
Posts (Atom)