dari pertama saya melihatnya, saya merasa tidak aman. saya takut jatuh cinta.
karena pada saat itu, cinta buat saya adalah sesuatu yang penuh dengan segala tanggung jawab dan konsekuensi. hadir sepaket dengan kecemburuan, sakit hati, dan pada akhirnya, kerelaan untuk melepaskan ketika ditinggal pergi. bukan hanya soalan patah hati, tapi menumbuhkan harapan ternyata sama sulitnya. dan kala itu, saya belum siap untuk semuanya.
saya masih ingat jelas pertemuan pertama dengannya. lelaki tak banyak bicara kecuali matanya yang terus-terusan bergerak ketika ada makhluk cantik berseliweran di depannya. dengan kemeja lengan panjang yang lengannya terlipat, kemeja yang kelak saya sadari sangat saya tidak suka, dan terus - terusan protes ketika dia memakainya. pertemuan dengan segelas cappuchino, dan pembicaraan yang tak banyak, kecuali lagilagi, mengomentari wanita - wanita cantik yang ada disana. saya? tak masuk hitungannya kali itu. atau entah kalau hanya dirasa dalam hati saja, karena selanjutnya saya tau, dia adalah lelaki yang sedikit angkuh untuk memuji.
dan pertemuan esoknya pun masih tak jauh beda. masih saja saya yang banyak berbicara, tentang apa saja. lagi-lagi dengan segelas kopi. dia bukan orang yang suka membicarakan dirinya, hidupnya. maka sampai saat itupun saya tak tau banyak, yang saya tau, saya menyukai berada bersamanya. perasaan yang jarang saya rasakan, ketika pertama kali berkenalan dengan seseorang.
mungkin karena perkenalan kami tanpa ekspektasi. meskipun kami berdua berada pada lingkungan yang sama, tapi kami memang tak pernah bersentuhan. saya hanya tau namanya, dan kukira diapun sama. sampai malam ketika seorang teman memperkenalkan kami berdua. dan saya bersyukur dengan ketidaktahuan saya akannya, karena terkadang apa yang ditampilkan dunia maya adalah semu belaka.
sekian lama dari pertemuan itu dan ternyata saya masih bersamanya. lelaki yang semakin saya mengenalnya, semakin membuat saya terpesona. tak hanya hadir dengan kesabaran yang sungguh luas untuk menghadapi saya yang sungguh keras kepala, melainkan juga ketidakromantisan yang terkadang begitu menyebalkan, meski pada akhirnya menyadarkan bahwa hidup memang bukan penggalan dongeng dimana semuanya sempurna. lelaki dengan kejutan - kejutan yang mengagumkan, bukan hanya soal masa lalu dimana akhirnya hanya akan menjadi pelajaran, tapi juga dengan masa depan yang telah dia usahakan.
lelaki yang ternyata tidak hanya mampu membuat saya jatuh cinta pada perkenalan pertama, melainkan juga ketika pertemuan-pertemuan berikutnya. lelaki yang hari ini menggenapkan usianya, dan juga menggenapkan hidup saya.
lalu adalah lelaki, berhati seluas samudra dengan garis kesabaran seperti fatamorgana. yang datang selepas hujan ketika bau tanah basah masih tersisa. menikmati kopi tanpa gula, tanpa sebuah penghianatan. pejalan dari pulau ke pulau, sebelum akhirnya menetap di ibukota. hidup baginya adalah malam, ketika segala topeng telah ditanggalkan, dan kota lebih manusiawi dari biasanya.
7 comments:
happy bday pat! yg ke 32 kan.. :p
kado yang bagus... :)
*mengiri, mengumpat, dan kepengen...*
hanya bisa terharu. semoga kalian selalu rukun ya. and, happy birthday tuan.
so sweet :)
semoga selalu rukun ya. it's not gonna be easy, tapi akan selalu didoakeun :D
seorang kawan mengatakan Dewi saiki wis berubah dan aku katakan bahwa itu sudah seharusnya. Dewi sedang berubah menjadi istri dan kelak menjadi ibu.
Itu pasti kado terindah buat Epat! cihuyyy :D
wish you all the great things ;) me here so happy 4 u
dew....apa kabar...
f.
Post a Comment