: selepas siang, pada suatu hari.
beginilah rutinitas yang saya lakukan setelah makan siang : membuat segelas kopi, membuka situs 8tracks.com, memilih playlist sesuai mood dan menyisihkan beberapa waktu untuk mendengarkan musik-musik yang ada disitu. membuka halaman lain untuk mencari liriknya, untuk mengetahui siapa yang menyanyikannya, kapan lagu itu dibuat, yada yada yada.
30 - 40 menit yang sangat menyenangkan. mengesampingkan beberapa pekerjaan yang mungkin belum selesai, untuk sejenak membuat diri saya merasa "penuh" dengan melakukan hal-hal yang saya senangi.
dan siang ini, satu track menyita 45 menit waktu berikutnya, berkutat dengan "sleeping at last."
musisi, yang jika saya mendengarkan lagunya, seketika membuat saya jatuh cinta. jatuh cinta pada apa saja. pada segelas kopi yang baru saya seduh. jatuh cinta pada sebuah foto di instagram, jatuh cinta pada tulisan di halaman tumblr yang dipostkan oleh seseorang yang tidak saya kenal. jatuh cinta pada kartu pos yang menempel di dinding kubikel toska.
seperti itulah perasaan yang saya rasakan ketika mendengarkan lagu-lagu sleeping at last, saya seakan dihujani oleh cinta yang sangat banyak, hingga melimpah ruah dan membuat saya ingin menyebar-nyebarkan ke segala hal yang ada di sekeliling saya. saya jatuh cinta dengan membabi buta.
tidak heran jika mereka terlibat dengan "to write love on her arms" , sebuah gerakan yang memberikan dukungan pada orang-orang berjuang untuk mengatasi depresi, hingga keinginan untuk bunuh diri. karena yang dibutuhkan untuk membantu orang-orang seperti ini hanyalah..cinta.
karena cinta yang membesarkan jiwa kita, sehingga kita punya ruang yang lebih lapang untuk dihuni oleh orang lain, oleh hal lain. cinta melahirkan ruang-ruang lapang yang membuat kita bernafas dengan lebih leluasa. sebuah ruang yang jika sedikit saja kita bagikan, bisa menjadi alasan untuk seseorang bertahan. seperti tulisan ini ....
Relapses are real, and sometimes the darkness wins; however, one lost battle does not mean a lost war. It’s not a reason to retreat. If anything, it makes one stronger, braver, and more courageous than ever before. There is a lot of triumph and heart involved in standing up after a relapse, giving yourself a second chance, or maybe even a tenth chance. It’s such a beautiful thing to dream of something better.You are worth recovery. Even in the times when it seems you have become your own enemy, you are still worthy. Even if you lose comrades along the way, you are still worth the fight.Help is not something that people only ask for in times of desperation. In those in-between days, when it all seems never-ending or worthless, we should reach for hope and love all the more. Admitting that we are weak, scared, or losing control is never shameful; it’s human. This war is won in alliances and partnerships. We’ll always need that extra push when it’s time to curse, scream, and kick at the darkness.mari jatuh cinta setiap hari dan lahirkan ruang-ruang lapang bernama empati.