Beberapa tahun lalu, tidak pernah terbayang kalau pada akhirnya saya akan meributkan persoalan kulit. Yaaa...karena buat saya kulit hitam atau tanned pun ngga masalah, asal sehat. Sehat itu yang bagaimana? Yang ngga panuan, ngga berjamur (eeewww...) , ngga bercak-bercak putih yang malesin banget. Jadi, perawatan kulitpun hampir selalu diabaikan. Yang penting setiap hari cuci muka, dan memakai pelembap sebelum memakai make up. Kelarrr!
Tapi, semenjak lewat usia 30 (oh, damn!) persoalan kulit ngga sesederhana itu lagi, terutama kulit wajah. Saya mulai merasakan adanya flek yang semakin banyak. Merasakan kulit yang kering di daerah pipi dan lebih berminyak didaerah kening dan hidung. Dan momoknya adalah..kulit menjadi berwarna tidak rata di beberapa bagian. Hih banget! Ini sih konon dikarenakan karena kombinasi berjemur di bawah sinar matahari dan cuci muka menggunakan sabun yang "terlalu keras".
Saya sudah berusaha untuk menghindari mencuci muka setelah berjemur di bawah sinar matahari dan mengganti sabun cuci mukanya. Tapi tidak banyak perubahan yang saya bisa rasakan. Mungkin bercak-bercak putih di kulit menjadi hilang, tapi kulit tetap terasa kering dan kasar di beberapa bagian, terutama pipi. Ketika konsul ke mbak-mbak di toko kosmetik, sebagian besar menyarankan sabun cuci muka untuk kulit kering yang mengandung minyak. Tapi bagian hidung saya kan berminyak? Makin berminyak dong!
Topik tentang kulit ini menjadi salah satu topik yang pada akhirnya sering dibahas kalau bertemu teman, terutama yang kulitnya oke. Sapa tau mereka punya jawaban atas kegalauan saya. Huks. Hingga akhirnya beberapa bulan lalu, seorang teman di Group Mahmud Bermutu, Fany, menyebutkan satu merek : Cetaphil. Saya yang biasanya menggunakan produk-produk perawatan , asing sekali dengan nama itu. Ternyata karena memang Cetaphil tidak dijual di toko-toko kosmetik kebanyakan, melainkan yang sekaligus ada apotek/obat misal Guardian, Century atau Watson. Dan begitulah perburuan Cetaphil dimulai..
Tidak semua gerai yang saya sebutkan tersedia Cetaphil, hingga saya mendapatkan di Century Gandaria City. Ada 2 jenis yang kala itu ada : Cetaphil Gentle Skin Cleanser dan Cetaphil Daily Facial Moisturizer. Dan karena harganya lumayan ya boookkk... plus pertimbangan bahwa selama ini saya mengira problemnya ada di sabun muka, akhirnya saya hanya membeli Cetaphil Gentle Skin Cleanser. Saya sudah memakainya beberapa bulan dan belum berkesempatan mereviewnya hingga seorang teman memberitahukan adanya Cetaphil blog review competition. (Ahaaa!)
Jadi, apa yang saya rasakan setelah beberapa bulan menggunakan Cetaphil Gentle Skin Cleanser ? Yang pertama terasa adalah kulit bagian pipi yang biasanya kering dan kasar menjadi lebih lembut. Lalu, bagian hidung yang dulunya berminyak dan membuat bedak menggumpal ketika sudah sore (eughh!) tidak lagi kejadian. Minyak di bagian hidung jauh lebih berkurang dan bedak bisa bertahan lebih lama. Ini karena komposisi dalam Cetaphil yang sebagian besar air, sehingga melembabkan tanpa membuat kulit berminyak. Awalnya memang agak aneh karena sabun muka ini tidak berbusa. Yakin bersih ngga sih? Ternyata tetap bersih kok! Dan setelah browsing kesana kemari, ternyata memang lebih baik menggunakan sabun muka yang tidak berbusa. Karena sesungguhnya busa tersebut adalah detergen yang memang membuat kulit terasa bersih dan kesat, tapi sekaligus juga menghilangkan kelembaban alami kulit. Detergen juga memanipulasi kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak karena dipikirnya kulit menjadi kering. Akibatnya, kulit terus reproduksi minyak, yang kalau dikumpulkan sudah kayak minyak di gorengan. Hahaha.
Oke, bagaimana dengan produknya ? Apa sih yang perlu diketahui dari produk perusahaan Galderma asal Canada yang banyak direkomendasikan dermatologist ini ?
Kemasan dan harga
Saya biasa membeli Cetaphil kemasan 125 ml di Century dengan harga sekitar Rp. 225.000 an, atau kalau ada promo di Lazada (atau Century / Guardian sendiri) sekitar 150 ribuan. Harga ini memang relatif lebih mahal dibandingkan sabun cuci muka biasanya, tapi dengan pemakaian normal bisa bertahan hingga 2 bulan. worth it!
Tekstur dan bau
Teksturnya lebih mirip dengan gel tapi lebih cair, berwarna bening keputihan dan tidak berbau, atau lebih tepatnya sedikit beraroma obat, bukan wangi sabun. Untuk pemakaian sehari-hari, saya usapkan ke kulit muka yang telah dibasahi air sebelumnya, dipijat memutar di bagian pipi dan dahi, baru kemudian membilasnya lagi dengan air. Sangat sedikit busa yang dihasilkan dari Cetaphil.
Kandungan bahan
Di kemasan dituliskan : Purified Water, Cetyl Alcohol, Propilene Glycol,Sodium Lauryl SUlfate, Stearyl Alcohol, Methyl Hydroxybenzonate, Propyl Hydrobenzonate, Butyl Hydrobenzonate. Memang disebutkan ada 2 macam alkohol di kandungannya, tapi kedua alkohol tersebut aman digunakan dan halal pastinya. Cetyl Alcohol adalah alkohol berbentuk padat yang tidak dapat diserap kulit, sehingga tidak membuat kulit kering. Sedangkan, cetearyl alcohol sebenarnya bukan benar-benar alkohol. Zat ini merupakan lilin (wax) yang teremulsi yang dibuat dari tumbuhan.Tata cara pemakaian
Ada 2 cara memakai produk ini , yakni sebagai sabun muka dan pembersih alias cleanser :
a. Sebagai sabun muka, caranya dengan membasahi terlebih dahulu muka dengan air lalu usapkan Cetaphil dan pijat merata. Basuh dengan air bersih.
b. Sebagai pembersih muka cukup usapkan Cetaphil di kulit kering, lalu bersihkan dengan kapas kering.
Pro dan kontra
Untuk pro-nya, sudah jelas lah ya yang saya sebutkan di awal, produk ini sangat aman untuk kulit. Dengan kandungan sebagian besar air, membuat kulit terasa lembab dan lembut, bersih tanpa membuatnya berminyak. Produk yang ramah untuk kulit sensitif dan melindunginya dari peradangan.
Sedangkan kontranya, produk ini tidak bisa membersihkan sisa make up, mungkin karena tidak mengandung detergen. Sehingga untuk yang memakai make up sehari-hari , sebaiknya gunakan pembersih/make up remover dulu sebelum mencucinya dengan Cetaphil. Apakah tidak membuat kulit kering? Justru tidak. Bilasan air akan menetralisir bahan kimia yang ada dalam make up remover. Kontra lainnya adalah soal harga yang masih relatif mahal. Tapi jangan khawatir, kita bisa menyiasatinya dengan membeli ketika ada diskonan di marketplace. Meski demikian jangan stok banyak-banyak ya, karena produk ini hanya memiliki masa kadaluarsa kurang lebih 1 tahun, jangan sampai mubazir karena kadaluarsa.
Jika ingin konsultasi, tanya-tanya dan ingin tahu lebih banyak tentang Cetaphil sebelum memutuskan membelinya (karena harganya lumayan ya bokk!), bisa gabung di mailing listnya di http://cetaphil.co.id/id/langganan
Cussss!!