Friday, March 14, 2008

tentang catatan lepas

untuk beberapa hal yang tidak bisa diperbaiki, biarkan saja. terus mencoba memperbaikinya hanya akan menjadikannya lebih buruk.


catatan lepas. untuk kata, sebelum angin membawanya.

21 comments:

Twili9htcloud said...

yup.. biarkan.. lepaskan...



hiks2... tumben gw pertamax :)

Anonymous said...

entah ya mbak, saya belum juga mau melepaskannya..
bodohnya saya..kok saya malah curhat?hehehe..

Anonymous said...

scripta manent, verba volant

yang tertulis mengabadi, yang terucap berlalu bersama angin, no?

^__^

Anonymous said...

wah lagi musim tumblr nih, btw itu catatan lepasnya dari mana Tik? :D

Anonymous said...

bener bu....kadang2 upaya memperbaiki terus menerus malah lebih memperburuk keadaan. jadi biarkan aja dulu :)

Anonymous said...

jadi ceritanya nyerah nih?

Anonymous said...

@bli devari: kata - katanya maksudnya buat saya ini ... halah GR ...

@mbok dewi: semangat mbok. selamat wikenan ya mbok hehehehe ...

Anonymous said...

sudah abis masa "amortisasinya" belum. kalau udah memang lebih baik di loakin :)

Anonymous said...

biar lepaskan,
bungkus dalam selimut raguku..

Anonymous said...

masasi mbak?

Anonymous said...

selama darah tetap mengalir mengairi seluruh pematang nafas di dalam tubuh, saya yakin pasti ada "aha" untuk setiap tanya, btw saya sekarang sedang berusaha meyakinkan diri bahwa kita adalah citraNya Yang Maha Kreatif...

Anonymous said...

waaaaa.... semua keranjingan tumbeleerrr...!!!

eh..eh.. sayah juga punyaa..

Anonymous said...

jangan nyerah gitu dong....!! ayo semangat....!!!!! ayo dewi...,ayo dewi....,ayo dewi....ayo dewi..(suporter mode on)

zen said...

lewati saja, mevrouw!

Anonymous said...

waduh..bahasanya....perlu daya hayal tinggi nih untuk mencernanya...yah ..btw... it's nice

Anonymous said...

Saya setuju neh, kalau nggak tahu harus berbuat apa, mendingan diam saja....!

Anonymous said...

Alangkah baiknya jadikan sebuah pelajaran..

Juminten said...

huhuhu...
that's why, paling sebel kalo berada dlm situasi "sudah tidak bisa diperbaiki".
saatnya menyerah...

btw, salam kenal! ;)

Anonymous said...

Setuju Dew,
mengalir, mengalir dan mengalir...
bukan berarti menyerah pada arus, tapi kita menyatu dengan kehidupan...

Anonymous said...

andai kita bisa tahu, yang mana yang tidak bisa diperbaiki, tentu tak akan terbuang energi untuk coba memperbaikinya..

Anonymous said...

ah iya, saya baru saja membuat kebodohan karena ingin memperbaiki yang tidak bisa diperbaiki
:(