pagi ini saya berangkat kerja sambil bersantai. tak ingin terburu, toh masih banyak waktu. apalagi saya sedang mengalami sesi terburuk dari proses flu. setelah hidung gatal, maka selanjutnya adalah kepala pusing. seakan - akan ada cairan bening alias ingus memenuhi kepala, dan menyumbat otak saya. dan di fase itulah saya sekarang. ditambah demam, cukup membuat saya terlihat begitu menderita bukan? :D
di tengah jalan saya melihat baliho. seperti di daerah2 lainnya, sekarang disinipun lagi musimnya calon kepala daerah beradu. entah lewat kampanye halus, atau yang terang2an dan main baku hantam. bukan mereka tentu saja, melainkan rakyatnya. khan rakyatlah yang terkena dampak dari orang - orang diatas sana. udah wajar katanya, toh ini adalah indonesia. yang agak mengganggu adalah gambar-gambar yang terpasang disitu. sepasang adalah gambar mangku pastika dan puspayoga. yang satu mantan kapolda, dulu gencar memberantas perjudian, entah togel atau yang berkedok atraksi budaya. belakangan setelah beliau mencalonkan jadi orang nomer satu, ada kabar beredar, justru merangkul bebotoh - bebotoh itu. katanya sih untuk melestarikan budaya. sekaligus melestarikan sumber dana. entah kabar burung belaka atau fakta. satunya lagi masih sebagai walikota. anggota kerajaan dari puri satria. dsini, keningratan masih saja menjadi tradisi.
politik memang menjadi ranah yang sensitif. berbahaya sekaligus menarik banyak orang untuk kesana. mengerahkan daya upaya, termasuk yang dilakukan oleh mereka berdua. di baliho besar tadi, gambar pasangan lainnya adalah megawati dan sukarno. penampakan wajah megawati disitu masih bisa saya mengerti, karena pasangan calon ini muncul karena partai.
lalu sukarno?
kenapa gambar sang revolusioner itu ada disitu? apakah para cagub sedang berkampanye dengan menjual euforia semata, mimpi akan kejayaan masa yang telah tiada? entahlah, semoga hanya pikiran saya saja.
hanyalah barisan coretan yang membentuk kata, lalu berakhir pada cerita, tentang seseorang yang belajar untuk dewasa dalam dunia kekanak-kanakannya.
Friday, April 25, 2008
Wednesday, April 23, 2008
tentang menjadi gila
jadi ceritanya begini. teman pacar saya yang juga adalah teman saya, beberapa hari lalu mengajak nonton bioskop. dan demi menumbuhkan sense of humanity :D, tanpa pikir panjang saya iyakan saja. saya pikir ini adalah aktivitas selingan, daripada saya menyambangi mall - mall dan menghabiskan uang hanya untuk memenuhi hasrat bersenang-senang yang berakhir menyesal kemudian (karena ternyata apa yang saya beli kebanyakan tak saya gunakan, dan ternyata jatah sebulan sudah ludes bahkan tengah bulanpun belum datang). apalagi kemarin malam saya memang tak ada rencana untuk keluyuran.
baiklah, ini memang kesalahan saya. saya terlalu malas menanyakan apalagi membahas film apa yang akan ditonton. bahkan saya tidak mencoba mencari tau film apa saja yang sedang diputar di cineplex sini. tidak lewat telepon seperti yang biasanya saya lakukan, tidak juga dengan mencari tau lewat internet. untuk beberapa hal saya memang pemalas. lagipula dari awal saya memang tidak peduli film apa yang akan ditonton, saya mengiyakan ajakan itu, yah karena yang saya bilang tadi, menumbuhkan sense of humanity :D
maka jadilah kemarin saya pergi ke bioskop tanpa tau apa yang akan saya tonton. saya datang berdua dengan pacar. dan tujuh orang teman datang terpisah. sampe disana, saya baru lihat daftar film yang lagi diputar. kuntilanak 3, satu film horor entah apa judulnya, drop out, dan ayat-ayat cinta. yah, silahkan ditertawakan bali, untuk keterlambatan film yang amat sangat sampe disini. hihi.
saya sudah pasrah, menggantungkan pilihan pada suara mayoritas. saya malas sekali. ternyata mayoritas memilih drop out. baiklah, saya pikir lumayan karena yang main ben joshua dan titi kamal. saya tak pernah berburuk sangka, sampe akhirnya saya menyaksikannya. film ini ternyata tak hanya pantas menerima label buruk, tapi juga menjijikkan. lucu yang sangat tidak lucu dan terkesan dipaksakan. saya tidak tahu esensi film ini dimana, tapi mungkin memang membuat film di indonesia tidak perlu esensi. tidak perlu pesan moral, karena mungkin yang membuatnya juga sudah tidak bermoral. hakhakhak, saya mulai nyolot! semua tergantung pada pasar bukan? jadi ketika pasar menerima dengan tangan terbuka, jadi yuk mari kita buat saja film tolol yang digemari. trend film berhantu lucu, mari kita beramai-ramai membuat yang seperti begitu. trus lagi trend film jorok, mari kita buat yang mirip - mirip, klo perlu lebih jorok lebih seru, toh dalihnya sex education khan? mungkin ini media yang dipilih pemerintah, meluluskan film yang tidak layak tonton, daripada membiarkan situs - situs porno berkeliaran, yang efeknya adalah blogspot saya tak bisa dibuka kemarin seharian. sayangnya, pemerintah mungkin tidak tahu, film-film sejenis ini selain mengajarkan tentang sex yang tidak benar, juga menimbulkan efek kegilaan pada yang tidak bisa menikmatinya. lagi-lagi tidak usah dipikirkan alurnya, yang penting lucu. percayalah, bahkan ada film semi porno yang lebih beralur dan berisi. rakyat indonesia sudah lelah menderita, sudah capek untuk disuruh mikir yang berat-berat lagi. sodorkan saja tontonan lucu, yang bisa menghibur dan membuat tertawa - tawa gila tanpa perlu berfikir dulu.
okay, seharusnya memang saya tidak emosi sampe segitu. ini resiko bukan, ketika saya mengiyakan ajakan tanpa pikir panjang, tak mencoba mencari tahu film apa yang diputar disitu, dan fatalnya tak ikut bersuara ketika pemilihan film apa yang jadi tontonan(milihpun percuma bukan, melihat judul2nya). saya tidak menyalahkan teman - teman saya. apalagi penonton yang bejibun dan sepertinya bahagia. yang saya ingin salahkan adalah pacar saya, yang di salah satu ucapannya, mau tak mau membuat saya terlihat aneh, tidak wajar, karena dia menyadarkan sayalah satu-satunya orang yang tidak bisa menikmati kelucuan - kelucuan di film itu, ketika yang lain bahkan tertawa - tawa.
ini soalan menjadi mayoritas, atau kamu akan dianggap gila.
baiklah, ini memang kesalahan saya. saya terlalu malas menanyakan apalagi membahas film apa yang akan ditonton. bahkan saya tidak mencoba mencari tau film apa saja yang sedang diputar di cineplex sini. tidak lewat telepon seperti yang biasanya saya lakukan, tidak juga dengan mencari tau lewat internet. untuk beberapa hal saya memang pemalas. lagipula dari awal saya memang tidak peduli film apa yang akan ditonton, saya mengiyakan ajakan itu, yah karena yang saya bilang tadi, menumbuhkan sense of humanity :D
maka jadilah kemarin saya pergi ke bioskop tanpa tau apa yang akan saya tonton. saya datang berdua dengan pacar. dan tujuh orang teman datang terpisah. sampe disana, saya baru lihat daftar film yang lagi diputar. kuntilanak 3, satu film horor entah apa judulnya, drop out, dan ayat-ayat cinta. yah, silahkan ditertawakan bali, untuk keterlambatan film yang amat sangat sampe disini. hihi.
saya sudah pasrah, menggantungkan pilihan pada suara mayoritas. saya malas sekali. ternyata mayoritas memilih drop out. baiklah, saya pikir lumayan karena yang main ben joshua dan titi kamal. saya tak pernah berburuk sangka, sampe akhirnya saya menyaksikannya. film ini ternyata tak hanya pantas menerima label buruk, tapi juga menjijikkan. lucu yang sangat tidak lucu dan terkesan dipaksakan. saya tidak tahu esensi film ini dimana, tapi mungkin memang membuat film di indonesia tidak perlu esensi. tidak perlu pesan moral, karena mungkin yang membuatnya juga sudah tidak bermoral. hakhakhak, saya mulai nyolot! semua tergantung pada pasar bukan? jadi ketika pasar menerima dengan tangan terbuka, jadi yuk mari kita buat saja film tolol yang digemari. trend film berhantu lucu, mari kita beramai-ramai membuat yang seperti begitu. trus lagi trend film jorok, mari kita buat yang mirip - mirip, klo perlu lebih jorok lebih seru, toh dalihnya sex education khan? mungkin ini media yang dipilih pemerintah, meluluskan film yang tidak layak tonton, daripada membiarkan situs - situs porno berkeliaran, yang efeknya adalah blogspot saya tak bisa dibuka kemarin seharian. sayangnya, pemerintah mungkin tidak tahu, film-film sejenis ini selain mengajarkan tentang sex yang tidak benar, juga menimbulkan efek kegilaan pada yang tidak bisa menikmatinya. lagi-lagi tidak usah dipikirkan alurnya, yang penting lucu. percayalah, bahkan ada film semi porno yang lebih beralur dan berisi. rakyat indonesia sudah lelah menderita, sudah capek untuk disuruh mikir yang berat-berat lagi. sodorkan saja tontonan lucu, yang bisa menghibur dan membuat tertawa - tawa gila tanpa perlu berfikir dulu.
okay, seharusnya memang saya tidak emosi sampe segitu. ini resiko bukan, ketika saya mengiyakan ajakan tanpa pikir panjang, tak mencoba mencari tahu film apa yang diputar disitu, dan fatalnya tak ikut bersuara ketika pemilihan film apa yang jadi tontonan(milihpun percuma bukan, melihat judul2nya). saya tidak menyalahkan teman - teman saya. apalagi penonton yang bejibun dan sepertinya bahagia. yang saya ingin salahkan adalah pacar saya, yang di salah satu ucapannya, mau tak mau membuat saya terlihat aneh, tidak wajar, karena dia menyadarkan sayalah satu-satunya orang yang tidak bisa menikmati kelucuan - kelucuan di film itu, ketika yang lain bahkan tertawa - tawa.
ini soalan menjadi mayoritas, atau kamu akan dianggap gila.
Friday, April 18, 2008
tentang sosialisasi
hari jumat.
tidak bisa konsentrasi penuh ke meja kerja, dan beberapa tumpukan file yang perlu diselesaikan. datang ke kantor kesiangan, karena mengira hari ini sudah akhir pekan. datang bukannya langsung kerja, tapi malah buka browser dan mulai menuliskan kata - kata. buka messenger, dan mulai bersapa dengan teman - teman di ujung sana. menerima ajakan untuk bertemu tetapi karena ada satu dan lain hal, tidak bisa mengiyakannya.
sudah satu bulan lebih dari pertama kali tercetus rencana untuk kumpul bersama, dan berbincang tentang apa saja. tapi yang ada apa? sekali pernah ketemu di soho kawasan ramai seminyak beberapa minggu lalu, tetapi hanya sekali itu saja. jumat berikutnya satu2 dari kami tidak ada disini, entah keluar kota, atau sibuk sendiri. sepertinya kami ini memang manusia-manusia sok sibuk.
padahal sering kami gembar-gemborkan ke teman - teman di luaran sana, disini kami bekerja sambil liburan setiap harinya. kami bisa bangun siang dan tak usah khawatirkan kemacetan di jalanan. di jalanpun tak harus terburu - buru, masih bisa sambil menoleh ke kiri dan kanan, berhenti di toko 24 jam, memilih aneka cookies dan minuman sebagai teman seperjalanan. lampu merah disuguhi pengamen jalanan. melewati persawahan hijau dengan terasering yang mengagumkan. di kantor kami masih bisa internetan. berbincang - bincang dengan teman, atau sekedar mengabadikan catatan. pulang kerja, kami masih bisa singgah ke pantai sambil menunggu matahari terbenam. sendirian atau tidak, tak pernah dipermasalahkan. toh, sekitar kami banyak object menggemaskan dan menyegarkan penglihatan. dari lelaki - lelaki seksi bertelanjang dada atau wanita - wanita putih berpaha mulus dengan kaki-kaki jenjang mereka. akhir pekan atau bukan, tak ada bedanya. beranjak dari situ kami masih bisa mampir lagi ke tempat yang diinginkan. rumah makan mewah, atau pedagang jalanan. sebotol bir, atau segelas es teh krampul. bar - bar dengan baliho ladies night, atau lounge sekedar untuk menikmati kopi, juga bertebaran dimana - mana. sampai rumah, tak perlu terburu tidur, karena kepingan dvd berserakan untuk disaksikan. waktu masih panjang, seperti ketika sedang liburan, bukan?
jadi, tolong katakan pada kami, masih perlukah kami berkumpul lagi, hanya untuk menumbuhkan sense of humanity?
tidak bisa konsentrasi penuh ke meja kerja, dan beberapa tumpukan file yang perlu diselesaikan. datang ke kantor kesiangan, karena mengira hari ini sudah akhir pekan. datang bukannya langsung kerja, tapi malah buka browser dan mulai menuliskan kata - kata. buka messenger, dan mulai bersapa dengan teman - teman di ujung sana. menerima ajakan untuk bertemu tetapi karena ada satu dan lain hal, tidak bisa mengiyakannya.
sudah satu bulan lebih dari pertama kali tercetus rencana untuk kumpul bersama, dan berbincang tentang apa saja. tapi yang ada apa? sekali pernah ketemu di soho kawasan ramai seminyak beberapa minggu lalu, tetapi hanya sekali itu saja. jumat berikutnya satu2 dari kami tidak ada disini, entah keluar kota, atau sibuk sendiri. sepertinya kami ini memang manusia-manusia sok sibuk.
padahal sering kami gembar-gemborkan ke teman - teman di luaran sana, disini kami bekerja sambil liburan setiap harinya. kami bisa bangun siang dan tak usah khawatirkan kemacetan di jalanan. di jalanpun tak harus terburu - buru, masih bisa sambil menoleh ke kiri dan kanan, berhenti di toko 24 jam, memilih aneka cookies dan minuman sebagai teman seperjalanan. lampu merah disuguhi pengamen jalanan. melewati persawahan hijau dengan terasering yang mengagumkan. di kantor kami masih bisa internetan. berbincang - bincang dengan teman, atau sekedar mengabadikan catatan. pulang kerja, kami masih bisa singgah ke pantai sambil menunggu matahari terbenam. sendirian atau tidak, tak pernah dipermasalahkan. toh, sekitar kami banyak object menggemaskan dan menyegarkan penglihatan. dari lelaki - lelaki seksi bertelanjang dada atau wanita - wanita putih berpaha mulus dengan kaki-kaki jenjang mereka. akhir pekan atau bukan, tak ada bedanya. beranjak dari situ kami masih bisa mampir lagi ke tempat yang diinginkan. rumah makan mewah, atau pedagang jalanan. sebotol bir, atau segelas es teh krampul. bar - bar dengan baliho ladies night, atau lounge sekedar untuk menikmati kopi, juga bertebaran dimana - mana. sampai rumah, tak perlu terburu tidur, karena kepingan dvd berserakan untuk disaksikan. waktu masih panjang, seperti ketika sedang liburan, bukan?
jadi, tolong katakan pada kami, masih perlukah kami berkumpul lagi, hanya untuk menumbuhkan sense of humanity?
Thursday, April 17, 2008
tentang kepercayaan
menurutmu, darimana sebuah kepercayaan bisa dibentuk?
karena percaya adalah sebuah proses. seperti ketika saya percaya bahwa semua orang itu tidak selalu baik. ketika seseorang sedang berbuat baik kepada saya, saya mempercayai bahwa kebaikan itu memang tulus. lalu ketika seseorang itu berbuat jahat pada saya, sayapun peraya bahwa itu sudah menjadi bagian dari resiko yang harus saya ambil ketika saya menjalin hubungan dengan orang itu.
tidak ada orang yang selalu baik, seperti tidak adanya orang yang selalu berbuat jahat. mengambil kesimpulan bahwa semua orang baik adalah naif. dan menaruh kecurigaan pada semua orang juga tidak dianjurkan, karena curiga hanya akan membuat pikiran kita sempit, dan tidak objektif.
semalam seseorang bertanya pada saya, apa yang bisa kulakukan untuk membuatmu percaya?
saya katakan saya tidak tahu, karena percaya bukan soalan kecil seperti kita menjentikkan jari tangan lalu, klik.. lahirlah rasa percaya itu. percaya adalah proses panjang, dari rangkaian kujujuran, pembuktian dan yang tak kalah penting, insting. firasat. chemistry. dan saat ini, insting saya sednag tidak ingin percaya. sama ketika hal sebelumnya terjadi, dan saya terhianati. berulang kali.
karena percaya adalah sebuah proses. seperti ketika saya percaya bahwa semua orang itu tidak selalu baik. ketika seseorang sedang berbuat baik kepada saya, saya mempercayai bahwa kebaikan itu memang tulus. lalu ketika seseorang itu berbuat jahat pada saya, sayapun peraya bahwa itu sudah menjadi bagian dari resiko yang harus saya ambil ketika saya menjalin hubungan dengan orang itu.
tidak ada orang yang selalu baik, seperti tidak adanya orang yang selalu berbuat jahat. mengambil kesimpulan bahwa semua orang baik adalah naif. dan menaruh kecurigaan pada semua orang juga tidak dianjurkan, karena curiga hanya akan membuat pikiran kita sempit, dan tidak objektif.
semalam seseorang bertanya pada saya, apa yang bisa kulakukan untuk membuatmu percaya?
saya katakan saya tidak tahu, karena percaya bukan soalan kecil seperti kita menjentikkan jari tangan lalu, klik.. lahirlah rasa percaya itu. percaya adalah proses panjang, dari rangkaian kujujuran, pembuktian dan yang tak kalah penting, insting. firasat. chemistry. dan saat ini, insting saya sednag tidak ingin percaya. sama ketika hal sebelumnya terjadi, dan saya terhianati. berulang kali.
Subscribe to:
Posts (Atom)