otak itu seperti pisau, semakin lama tak digunakan, akan semakin cepat karatan.
saya masih ingat sekali kalimat itu, terus menerus terngiang-ngiang di kepala. kalimat yang dari kecil sudah seperti senjata untuk ibu menyuruh saya belajar. baca apa aja, klo sempet yang dipelajari krn bagaimanapun otak itu perlu latihan, blablabla. begitu kalimat yang selalu ibu saya bilang. kalimat yang seringkali berakhir dengan kata2 tadi, klo ga dipake nanti akan karatan.
dan sepertinya sekarang saya benar2 merasakan apa artinya kata-kata itu. hampir 1,5 tahun, atau tepatnya 16 bulan sejak saya mengajukan surat pengunduran diri terakhir kalinya, dan sejak saat itu, bisa dibilang saya memang sangat jarang memakai otak saya :D jangankan untuk mempelajari banyak hal, untuk membaca buku yang sudah numpuk di rak pun tak pernah. berdalih tak punya waktu lah, sibuk ngurus anak lah, ga ada asisten lah, dan lah-lah lain yang sebenarnya bersumber dari kemalasan saya.
masih ada beberapa buku yang belum dibaca, majalah yang hanya disentuh beberapa lembar, dan blog yang tentu saja terabaikan. berapa kali saya mencoba konsisten untuk menulis, tapi berakhir dengan 1 postingan saja untuk sekian bulan.
ketika asyik menikmati kemalasan, tiba-tiba saya mendapat tawaran. atau lebih tepat jika disebut tantangan, untuk kembali mengasah kemampuan (tsahhh!) untuk menulis. iya, menulis. sesuatu yang selama ini menjadi hobby dan pelarian di waktu yang kadang-kadang, mau tak mau menjadi sebuah profesi baru. jangan bayangkan menulis novel, atau cerpen. bukan seperti itu.
saya tak harus menulis panjang lebar seperti postingan, tak juga harus menyentuh seperti sebuah karya sastra. yang perlu dilakukan hanya mengemas kata menjadi menarik, menjadi sebuah bahan perbincangan. seperti basa basi di sebuah pesta, yang pada akhirnya melahirkan percakapan. masalahnya adalah, saya bukan seseorang yang suka bergaul apalagi basa-basi.
pertama kali ditawari, saya kira akan mudah. saya iyakan saja, toh belum tentu ada tawaran selanjutnya, pikir saya saat itu. apalagi, apa sih susahnya membuat alter ego? tapi ternyata tidak segampang yang saya bayangkan, sodara-sodara! dunia tetap berputar meski saya berhenti menulis. dan ketika saya mencoba kembali menulis, dunia tulis menulis sudah jauh meninggalkan saya. *lebay*
dan akhirnya disinilah saya, bukan hanya kembali mempergunakan pisau yang telah lama tidak digunakan, sayapun harus berusaha lebih keras untuk mengasahnya. fewh!
hal berat lainnya adalah menyesuaikan ritme saya dengan kata-kata yang sudah berlarian. keluar dari zona nyaman yang terbiasa dengan "remember password" ke dunia manual, salah satunya saya harus mencoba-coba berbagai macam password untuk masuk ke "dashboard" blog ini. dan berakhir dengan ..I reset my password :))
banyak sepertinya yang harus saya kejar, saya pelajari, saya asah. semoga kali ini, dunia mau berbaik hati memperlambat lajunya agar saya bisa mengikuti. meskipun tetap, saya ingin dimaklumi,
something wrong with my mind, or better i'd say brain. or memory. or age. or whatever.
No comments:
Post a Comment