lelaki itu telah menunggunya. dengan sekotak salad, dia tahu perempuan itu menyukainya. dan pizza. terlalu besar mungkin, jika hanya untuk berdua. diacuhkan saja pesan pendek yang baru saja diterimanya, toh malam ini adalah malamnya.
dan perempuan itu datang sambil menenteng minuman kaleng. dia beli sekaligus empat rasa, karena dia lupa, rasa apa yang lelaki itu suka. ah, tidak. dia tidak lupa, karena memang dia tidak pernah mengetahuinya. apa yang dia ketahui dari lelaki itu, selain namanya. sisanya, tidak ada.
lalu mereka bertemu. tersenyum. diam. lalu tersenyum lagi. saling memandang. lalu tersenyum lagi.
ah, ya. selamat ulang tahun. perempuan itu mengawali membuka suara. lalu keduanya tertawa - tawa. iyah, terima kasih kamu mengingatnya. haha, ingatan adalah kutukan. apa yang kita tidak inginkan, justru ada disana. sedang apa yang ingin kita kenang, sudah tergerus waktu entah kemana.
lalu keduanya tersenyum lagi. kembali diam. tertawa. dan terbahak - bahak.
dua puluh tujuh tahun ya? iyah, tua. tapi, umur khan hanya deretan angka.
ini reuni. pertemuan setelah hm.. empat, enam, sembilan, atau sepuluh tahun yang entah. dan waktu adalah jurang yang dalam, memisahkan tidak hanya ruang, tapi juga rasa yang pernah ada. jadi apa kabarmu?
masih sama. hari ini kita tak harus berpesta bukan?
tentu saja, kita tak lagi anak sma yang bersuka cita, atau sedang dimabuk cinta. kurasa kita sudah menjadi manusia - manusia dewasa. tak lagi memaknai hari kelahiran atas bertambahnya usia. seperti kurva, sekarang mungkin mencapai titik turun, pertanda semakin sedikitnya waktu yang kita punya.
lalu mereka terus berbicara. seperti ingin merangkum waktu dan meringkusnya hanya dalam sekejap saja. selama sekian jam yang mereka punya.
jadi, aku pernah menyakitimu dulu?
nggak, nggak pernah. justru aku yang sering melukaimu.
oya? aku lupa.
dan mereka kembali tertawa - tawa. setelah sekian lama, hanya ini yang ada di ingatan mereka. bahwa yang satu, adalah yang lebih baik untuk lainnya. sehingga tidak ada luka. pertemuan adalah soalan rindu belaka. setelah deretan pesan pendek, dan kiriman bunga pada ulang tahun perempuan itu beberapa bulan sebelumnya. hutang terbayar sudah. tapi bukan karena itu perempuan itu ada disana.
kurasa hidup adalah persoalan karma.
jadi disini mereka sekarang berada. udara tak lagi beku, dan mereka tak lagi kaku. lelaki itu dengan sekotak pizza, dan perempuan yang membawa minuman kalengnya. masih terus berbicara, tentang apa saja.
dua puluh delapan mei, dan aku tak melupakannya.
6 comments:
pertemuan kesekian yg membuatmu tersnyum.
glad to hear that
Senang rasanya lelaki itu melihat perempuannya tersenyum dan tertawa kembali, walau sesaat didapatinya perempuan itu sedang memandangi suatu ruang kosong di depan matanya. Yah.... mungkin ruang itu dulu terpenuhi dengan segala hiasan indah didalamnya.
Tapi bukankah masih ada toko yang menjual berbagai hiasan indah untuk mengisi ruang itu kembali..??
Wish you always have great days.... Shall we? =]
uhuk uhuk. aku tahu. aku tahu.
Jadi iri...hiks2...
wow. indah. entah kenapa mata saya jadi sedikit berkaca-kaca kala membacanya.
pizza en minuman ringan?Geez..it so my friday night..
Post a Comment