tak banyak yang bisa saya ceritakan untuk kehamilan pertama saya. jika orang lain masih sempat untuk membuat blog, dokumentasi dan apapun itu sebagai memorial kehamilan, di kehamilan pertama saya tak sempat melakukan apapun.
sembilan bulan berjalan wuzzz...begitu cepat! segala sesuatu seperti berlari. yang saya lakukan hanya bepergian, berpindah dari satu tempat ke yang lain, dan itu yang membuat waktu seperti kilatan , hanya sekejap mata. hari-hari hanya dipenuhi oleh berkemas, sekian bulan denpasar, lalu kediri, denpasar lagi, jakarta, dan menginjak usia kehamilan hampir 8 bulan, saya ke bengkulu. semua proses migrasi tak semudah mengepak baju ke dalam koper. hal yang tersulit dari kehidupan nomaden adalah mengemas perasaan saya menuju tempat baru.
jadi saya memaklumi dan memaafkan diri sendiri atas minimnya ingatan tentang kehamilan. dengan sedikit permakluman, tanpa mencatatpun saya tetap mengingatnya, mengalami momen2 penuh keajaiban.
saya kadang masih terheran-heran, bagaimana saya bisa melakukan begitu banyak hal ketika itu. kekuatan dari mana yang membuat saya bisa melakukannya?
karena setelah melahirkan, banyak sekali hal yg berubah dalam hidup saya. saya tak lagi sepemberani (baca : nekad) seperti dulu. untuk sebuah perjalanan, banyak sekali hal yg jadi pertimbangan, terutama anak lanang. saya tak lagi ingin egois, meski kadang2 masih :D.
awal-awal mengalaminya saya sempat merasakan frustasi. ketika terbiasa melakukan hal sendiri, tanpa orang lain, tiba2 ada dua orang lelaki yang menjadi bagian hidup saya.
hingga akhirnya saya menyadari, kehamilan dan melahirkan itu selain sebuah proses membelah diri, juga berbagi energi. membelah diri bukan gambaran yg pas, tetapi begitulah..saya tak lagi seperti dulu. melahirkan membuat saya seperti terlahir kembali, dengan sedikit energi.
No comments:
Post a Comment