Scene I
dimulai dengan saya yang terbangun jam 2 pagi, sembahyang, ampe jam setengah 3, molor lagi, terbangun jam 4 teng-teng, cuci muka, sahur sambil merem2, kepala di tempelin di tembok, tanda kalo saya ngantuk berat. okeh, waiting for Subuh. sebelon adzan, gw dah ambil wudhu, nunggu sambil dzikiran, dan ketika terdengar kumandang "Allahu Akbar", cepet2 sholat, express, secara balapan ma mata yang terus pengen merem. finish! jam 5 tertidur pulas, i still have 2 hrs to sleep. it's enough.
Scene II
+ dhok..dhok..dhok.. wi, bangun..bangun..ada fogging!
- hm..iyah, bangun.. [jawaban dari dalam hati]
~~~ 5 menit kemudian ~~~
+ bangun!! udah deket..WIIIIIKKKKKKKKK!!!!! BANGUNNNN!!!
- hah?! hah?! ada apa?! ada apa?!
dan tiba2 ayu dudut narik tangan saya, keluar rumah, dan tiba2, semuanya penuh dengan asap putih. Saya terbatuk-batuk, dan pusing.
- what happen? kebakaran ya? dimana?!
+ fogging, dudut!! dibangunin dari tadi, molor mulu!!!
- ooo...fogging yah?! [saya kira, nyawa saya masih terkumpul 50%]
- jam brapa ini?
+ jam 6 kurang 15
- WHAT !??!?!!??!?!?!? *^!#))7)&)&)#&)!)
Omigod, saya hanya tertidur 45 menit! dan ga mungkin saya tidur lagi khan? mengingat asap dudut itu masih mengepul dari kamar saya, dan seisi rumah. akhirnya babak kedua dihabiskan dnegan ngerumpi di depan rumah, sampe jam 7. ambil anduk, mandi, kelar. buka lemari, dan...WHAT?! SAYA BELUM SETRIKA !!! (tepatnya untuk 3 minggu).
HIks..iks.. pasrah! bongkar2 lemari, ambil apa saja persediaan yang ada. Maka jadilah, satu kemeja motif abu2+itam+putih dipadu dengan celana krem. Bener2 ga matching. Tapi sudahlah, saya tak punya banyak waktu untuk setrika. Kita nikmatin ajah kostum yang ancur ini.
Lengkap sudah senin saya. Dengan muka berantakan, kurang tidur, ngantor dengan kostum yang ancur, dan berada di kantor yang mulai sepi krn sebagian besar orang2 kantor dah pada mudik.
Mmm.. Bisakah waktu dipercepat untuk 2 hari lagi?! Krn 2 hari lagi saya juga sudah cuti, hehehe..
Prologue I
Beberapa hari belakangan, sampai dengan Sabtu kemaren, saya terpikir oleh superhero. Hm, lebih tepatnya, terpikir untuk menghawatirkannya. sampai akhirnya saya sms dia, tidak dibalas. okeh, tambah khawatir. lalu telp kantornya, dan dibilang, hr itu dia tidak masuk. Wah, semakin khawatir. Khawatir yang tak beralasan. Khawatir yang kebawa dalam mimpi buruk. 2 hari berturut2, dan itu lumayan melelahkan. Minggu, saya menyerah, dan minta bantuan ayu buat nelpono just incase dia memang menghindar dari saya. Dan ternyata, kekhawatiran saya beralasan. His grandma was passed away.
Hiks, sedih mendengarnya. Samaan ma waktu dzuhur, lalu saya ambil wudhu, mukena, dan berdoa. Doa yang sama untuk beberapa hari belakangan ini.
"Tuhan, lindungi dia yah.
Lindungi superhero, seperti Kamu melindungi saya.
Kasihi dia, seperti Kamu mengasihi saya. Dan berikan ketabahan padanya."
Tabah yah, superhero.. I'll do anything to make you happy! :) meski itu dengan cara menjauh sejauh mungkin dari kamu. dan hanya mengirimkan rasa bela sungkawa dari dalam hati. tak mengapa, karena saya sayang kamu.
Prologue II
Ga ada angin, dan cuman gerimis dikit, minggu kmaren, si Granu telp. Tumben khan?! ini orang bener2 anget2an. muncul tiba2, dan menghilang tiba2.
- ngapaen telpon?
+ kangen.
Prologue III
* beberapa hari lalu..
+ sering2 maen kesini, ka! ntar aku kenalin ma temen nya mas roni. ada yang cakep. jengeng'e Hani, orang jawa kok, muslim lagi.
- hmmmm...[kok kaka gw jadi rasis gini yak?]
* kemarin...
pas saya di tempat kaka yg ini, tiba2 ada 2 orang nongol. satu orang asing, dan satunya lagi orang yang lumayan sudah saya kenal. setahu saya, dia dari kediri juga, temen [baca: anak buah] alm. mas heru yang sering maen ke rumah. setelah mas heru meninggalpun, dia masih sering datang. hampir setiap saya pulang, saya sering menemukannya di rumah. entah lagi ngobrol sama bapak, atau nemenin ibuk, atau lagi nyari andri. bapak ibuk sudah menganggapnya seperti anak sendiri. lalu saya sendiri? saya jarang nimbrung obrolan mereka. basa basi kadang2, seperlu nya saja. tapi keseringan saya merasa tidak perlu, hehe.
Lalu kemaren dia dateng, ke tempat mas roni tanpa keperluan. Hanya ingin ketemu saja, rasa nya tidak enak kalo pulang tanpa ketemu mas roni sekalian nanyain mungkin ada yang dititip untuk ibuk di rumah, katanya. Dan akhirnya, mau ga mau, saya berbasa basi juga dengannya, terpaksa. Untung ga lama, dia beranjak pulang dan mau datang lagi esok [dibaca: hari ini].
- mbak, itu tadi siapa namanya? dia sering ke rumah khan?
+ ya itu yang namanya Hani.
- oooo.. itu yah?! )*#!)#*!(&$!)$&!*! #*!
No comments:
Post a Comment