For everything she has in her. For the beauty and charm she unknowingly posses. For all the intelligence and the silliness she does. For all the understanding and selfishness that she sincerely shown. For being an independent woman outside and as fragile inside. For letting me be the one she needs to hold when she comes home. For the words uttered when she tries to explain love actually. For that, I'm in love with her.
ada satu yang kamu lupa, lelaki. bahwa kamu mencintai perempuan bisu. yang ketika berbicara padamu dia tak lagi memakai katakata karena mulutnya berbisa. bisa yang menggerogotimu pelan tidak mematikan, hanya saja akan membuatmu kesakitan perlahan-lahan. mungkin tak pernah dia inginkan demikian, hanya saja memang, pengalaman seringkali membuatnya hilang kesadaran. sakitnya pada masa lalu, pada dunia, tak seharusnya tertumpah padamu saja. terlalu banyak kekecewaan, terlalu banyak penghianatan, dan terlalu gamang dia untuk kembali pada sebuah kesedihan. kamu juga tahu bukan, takutnya, sebesar keangkuhan yang dia pertontonkan.
mungkin memang terlihat lucu buatmu bukan? karena duniamu adalah tentang keterusterangan. sedangkan dia, hanya bicara pada anganangan. diamnya adalah suara di kepala. tak semudah dia menggoreskan pena diatas kertas, seperti biasa dia mencatatkan kenangan. karena, perasaannya serupa benang kusut, dari ketakutan-ketakutannya tak pernah beringsut. itu yang sering membuatmu habis kesabaran bukan? ketika ribuan katakata telah kamu hujamkan, dan dia hanya menjawabnya dengan tatapan.
tapi, perempuan bisu itu memang mencintaimu. dengan kegelisahannya ketika menunggumu, sedangkan saat yang sama mungkin saja dia ingin berkelana pada sudutsudut kota tua, dan bergumul dengan anakanak jalanan diluaran sana. dengan debar-debar ketika bersamamu, sedangkan saat yang sama hatinyapun sedang dibakar amarah untuk kaum yang kalah. dengan senyum mengembang ketika menyambutmu pulang, sedangkan mungkin saja dia sedang ingin terbang, mengejar hasrat yang timbul tenggelam. yah, dia memang telah terkurung, lelaki. oleh kesabaranmu untuk mengerti betapa sulitnya dia, sedangkan dia sendiripun tak pernah sabar untuk mengerti siapa dirinya. oleh kesediaanmu menerima setiap kebodohan yang dia lakukan, sedangkan dia sendiripun tak pernah bisa menerima kebodohan - kebodohan itu. dia terkurung, oleh sayap kebebasan yang kamu gantungkan ketika kamu menyuruhnya terbang, karena itu sebagian jiwanya hanya ingin berada disampingmu seorang.
ah, ada satu yang kamu lupa, lelaki. kamu mencintai perempuan bisu, yang jatuh cinta padamu, dengan hati.
untuk lelaki,
seperti katamu, kita seharusnya bisa bahagia.