"All of us have someone hidden in the bottom of our hearts."
ada desir lembut, perih yang manis dan pusaran mesin waktu yang terobrak-abrik selama 118 menit di depan layar televisi 21 inchis yang menyala. kenangan seperti terpapar di depan mata, setiap adegan adalah slide masa lalu, yang dulu terasa begitu menyakitkan. dihadirkan pada malam ketika dia sendirian, sedangkan kedua lelaki sudah pulas tertidur dalam pelukan.
rona merah di pipi, seperti rona pada pipinya. malu-malu ketika melihat lelaki yang disukai, seperti dulu dia mengalaminya. surat cinta, sebuah janji di koridor kelas setelah jam pelajaran usai. hal-hal seperti itu menggelitik perasaannya.
tangkai-tangkai mawar, surat cinta, binar pada sepasang mata, senyum mengembang ketika melihat lelaki yang disukai melintas di depannya. malu-malu. lalu ada perasaan hangat mengalir begitu saja. betapa manisnya adegan ini.
kenangan disajikan tepat di depan mata. sekian tahun dari sekarang. sebelum banyak luka, patah hati, kesedihan dan air mata. sebelum ada penghianatan, sebelum ada banyak kekecewaan. ketika bergandengan tanganpun menjadi begitu istimewa. tak perlu pelukan dan rayuan untuk membuatnya merona.
rindu.
ada rindu untuk hati yang belum pernah mengalami sembilu. ada rindu pada kenaifan, ada rindu pada hal-hal kecil yang mampu membuatnya tertawa manja. pada pikiran yang tak menuntut banyak jawaban, pada saat sebelum cinta menjadi sesuatu yang harus dipertanyakan.
ada rindu untuk perasaan yang lebih sederhana..
tiba-tiba, sebuah pelukan menyadarkan. seperti sebuah kupu-kupu, kedewasaan pun adalah metamorfosa. waktu tak bisa ditarik mundur, hanya bisa dihadirkan lewat ingatan yang tak lagi utuh. masa lalu menjadi indah, karena memang itulah yang ingin disimpan, membuang yang lainnya.
dikecupnya lelaki yang tidur pulas kelelahan. diucapkannya lembut kata-kata yang sering diabaikan karena kesibukan,
...cinta.
No comments:
Post a Comment