ketika menulis ini, energi saya mungkin hanya tinggal seperempat saja. jarum jam berhenti di angka sepuluh dan lima, dan saya masih terjaga. selain karena beberapa hal harus diselesaikan malam ini, juga karena saya menunggu lelaki yang masih berkutat dengan pekerjaannya.
hari yang melelahkan, sekaligus menyenangkan tentunya. dari acara demo masak di sebuah mall yang diadakan sebuah embassy di jakarta, hingga sore yang begitu istimewa. dari gelas camomile tea, hingga sepotong pears pizza malam ini. dari tawa renyah perempuan-perempuan hebat yang saya temui siang tadi, hingga kesunyian seperti sekarang ini.
dan yang begitu melekat dalam ingatan, dari ketika saya pada perjalanan pulang di mobil seorang teman, hingga saya harus berjubel diantara puluhan orang di transjakarta. betapa mudah hidup terbalik-balikkan, betapa sesuatu cepat berganti, penuh dengan ketidakpastian.
terkadang saya ingin membekukan waktu ketika hal baik sedang berada di pihak saya, tapi ah..beberapa hal kita tak punya kuasa akannya bukan? yang bisa dilakukan hanya berjalan, mensyukuri semua kebaikan
dan salah satu kebaikan hari ini adalah pembicaraan yang panjang dengan seorang teman, pembicaraan hangat. menyadarkan bahwa kita tak pernah sendirian dalam keadaan apapun. jika sesuatu buruk sedang terjadi, orang lainpun mengalaminya, bahkan mungkin lebih buruk. mengasihani diri sendiri tak memperbaiki keadaan.
deal with it.
itu yang selalu saya bilang ke seorang teman. kata - kata yang mudah diucapkan tapi sangat sulit dilakukan. berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan hati.
terima kasih untuk pembicaraan sore, kehangatan yang tulus, dan pelukan erat sesaat setelah kita berjabat.
No comments:
Post a Comment