Friday, November 30, 2007

tentang kita

For everything she has in her. For the beauty and charm she unknowingly posses. For all the intelligence and the silliness she does. For all the understanding and selfishness that she sincerely shown. For being an independent woman outside and as fragile inside. For letting me be the one she needs to hold when she comes home. For the words uttered when she tries to explain love actually. For that, I'm in love with her.


ada satu yang kamu lupa, lelaki. bahwa kamu mencintai perempuan bisu. yang ketika berbicara padamu dia tak lagi memakai katakata karena mulutnya berbisa. bisa yang menggerogotimu pelan tidak mematikan, hanya saja akan membuatmu kesakitan perlahan-lahan. mungkin tak pernah dia inginkan demikian, hanya saja memang, pengalaman seringkali membuatnya hilang kesadaran. sakitnya pada masa lalu, pada dunia, tak seharusnya tertumpah padamu saja. terlalu banyak kekecewaan, terlalu banyak penghianatan, dan terlalu gamang dia untuk kembali pada sebuah kesedihan. kamu juga tahu bukan, takutnya, sebesar keangkuhan yang dia pertontonkan.

mungkin memang terlihat lucu buatmu bukan? karena duniamu adalah tentang keterusterangan. sedangkan dia, hanya bicara pada anganangan. diamnya adalah suara di kepala. tak semudah dia menggoreskan pena diatas kertas, seperti biasa dia mencatatkan kenangan. karena, perasaannya serupa benang kusut, dari ketakutan-ketakutannya tak pernah beringsut. itu yang sering membuatmu habis kesabaran bukan? ketika ribuan katakata telah kamu hujamkan, dan dia hanya menjawabnya dengan tatapan.

tapi, perempuan bisu itu memang mencintaimu. dengan kegelisahannya ketika menunggumu, sedangkan saat yang sama mungkin saja dia ingin berkelana pada sudutsudut kota tua, dan bergumul dengan anakanak jalanan diluaran sana. dengan debar-debar ketika bersamamu, sedangkan saat yang sama hatinyapun sedang dibakar amarah untuk kaum yang kalah. dengan senyum mengembang ketika menyambutmu pulang, sedangkan mungkin saja dia sedang ingin terbang, mengejar hasrat yang timbul tenggelam. yah, dia memang telah terkurung, lelaki. oleh kesabaranmu untuk mengerti betapa sulitnya dia, sedangkan dia sendiripun tak pernah sabar untuk mengerti siapa dirinya. oleh kesediaanmu menerima setiap kebodohan yang dia lakukan, sedangkan dia sendiripun tak pernah bisa menerima kebodohan - kebodohan itu. dia terkurung, oleh sayap kebebasan yang kamu gantungkan ketika kamu menyuruhnya terbang, karena itu sebagian jiwanya hanya ingin berada disampingmu seorang.

ah, ada satu yang kamu lupa, lelaki. kamu mencintai perempuan bisu, yang jatuh cinta padamu, dengan hati.

untuk lelaki,
seperti katamu, kita seharusnya bisa bahagia.

16 comments:

cewekndeso said...

bersukur lho jika ada lelaki yg sabar dan mau mendampingi hidup kita tuk selamanya.
lam kenal mbak dewi dariku cewekndeso

Anonymous said...

ah, dewi is back ...

Anonymous said...

dewi dewi.... dasar. selalu dengan kata2 seperti ini. kamu terlalu takut untuk memilih dee, memilih jalan. padahal kamu sendiri yang bilang kalo hidup ini adalah perjalanan, yang suatu saat akan kita temui jalan bercabang, dan memilih adalah satu2nya jalan untuk memastikan kita untuk maju.
Tidak memilih hanya akan memastikan kita tidak salah, tetapi juga tidak pernah benar, karena kita sebenarnya tak pernah maju.
Berani lah dee...
dengan lelaki seperti itu, seharusnya kamu bisa terbang lebih tinggi.

Twili9htcloud said...

Siang Dew....

Hiu said...

Setajam silet kurasakan.. dalam menusuk..

Anonymous said...

ahhh...,menyenangkan membaca tulisanmu lagi bu

Puputse said...

bagus

Anonymous said...

hmm...kalo kasus saya,
adalah kebalikan peran dari kasusmu...

Anonymous said...

I LOVE THIS POST!!!



*ini tentang patah hati??*

Anonymous said...

setuju dengan rama. yang dibutuhkan cuma keberanian. tanpa itu, kamu hanya akan jalan di tempat, memandangi titik akhir yang ingin kau tuju tanpa pernah benar2 merengkuh indahnya pencapaian.

takut gagal? hare gene? come on, kita semua tau, kegagalan tak akan membunuh kita, kan?

Anonymous said...

just get married and u'll be fine :)

Anonymous said...

inikah yang membuatmu gundah menantikan saat bisa berteriak (dgn lav)???

*bravo bwt orang2 yg susah bahagia

Anonymous said...

kata orang...jalani dulu, jangan berpikir apapun (apalagi yang negatif)...enjoy...semua udah ada jalannya :D

Anonymous said...

hmm, seandainya tidak ada bani. mungkin aku cari ibu lg yg bisa bikin tulisan kayak gini. :))

Yati said...

paragraf kedua dari bawah....ah, itu seperti gw banget :d

*perempuan keGRan :p

ndahdien said...

gw slalu ngrasa takut ga' bisa perfect buatnya, takut ga' bisa dingertiin, takut ga' bisa memenuhin harapannya.... tp mungkin sebenernya gw (n mungkin elo) takut kehilangan diri sendiri saat menjadi bagian hidupnya, mungkin! gw jg ga' tau apa yg sebenernya gw takutin, kenapa luv justru so complicated 4me (n maybe 4 U)