"Tuhan membuat segalanya indah pada waktuNya."
saya tidak tahu darimana kalimat itu berasal, mungkin dari Alkitab. saya menemukannya di salah satu undangan kawinan anak pendeta temen boss saya. bukan saya sabotase, tapi itu tulisan emang terpampang jelas diliat dari luar.
Ah, tapi bukan itu kok intinya. Intinya saya suka tulisan itu. dan sejak membacanya, itu terus menempel pada ingatan saya. Yah, Tuhan membuat segalanya indah pada waktuNya, bukan waktu saya. selama ini, seringkali saya menyalahkan waktu. waktu yang salah ketika saya bertemu dengannya. waktu yang salah ketika saya mulai jatuh cinta dan menikmati kesalahan2 itu. waktu yang salah ketika saya tahu dia harus meninggalkan saya. dan waktu yang salah ketika orang2 yang saya cintai pergi.
saya sering lupa [meski tak selalu], bahwa semua sudah digariskan. dan kalimat itu semakin membuat mata saya terbuka, dan bersyukur lebih lama. bersyukur bahwa saya pernah dipertemukan dengan mereka, memiliki saat2 indah itu, menghabiskan sekian waktu saya bersamanya, lalu berpisah, dan menyimpan yang ada sebagai suatu kenangan. manis..
Tuhan membuat segalanya indah pada waktuNya. dan jika pada waktu ini saya sendiri, di kantor ini, mengerjakan proyek sampingan, lalu bercengkrama dengan kotak maya dan segala isinya, inilah waktu terindah yang Tuhan berikan untuk saya.
Terima kasih.. :)
**Ssttt..tadi pagi, sebelum beranjak kesini,
kutitipkan pada minggu berlangit biru, sebungkus rindu untukmu..
kamu menyukainya, kan? pasti.
maka akan kukirimkan setiap kali,
berkurir pagi dan matahari terbitnya, pada langit biru, maupun mendung kelabu.
pada gerimis hujan serta pelangi nya, dan pada malam dengan bulannya.
oya, tentu saja pada senja dan jingganya.
rindu untukmu.. :)
No comments:
Post a Comment