Tuesday, April 18, 2006

tentang bahagia yang tak tertuliskan

kenapa kebahagiaan sulit sekali dituliskan?


ya, tentu saja benar. seperti komen2 di postingan sebelumnyamemang yang namanya kebahagiaan itu tidak untuk ditulis, tapi untuk dirasakan. hampir smua komenter mengatakan itu, kecuali miss-refuse-to-be-mainstream ini. suer, komen2 lo belakangan ini asal bin ngawur, skaligus mencemarkan nama baek gw! hih!

saya sendiri masih tidak bisa menemukan jawaban yang tepat, kenapa ketika saya merasa bahagia, berbunga - bunga, justru otak saya menjadi begitu kosong? blank.

apa kesenangan dan kebahagiaan itu mematikan logika? dan membuat saya berhenti berfikir sejenak hanya untuk menikmati apa yang namanya "bahagia"? buat saya, bahagia itu hal yang mewah. jadi ketika saya sedang mendapatkannya, yang saya inginkan hanya menikmatinya, menyingkirkan segala tanya dan praduga. terlena.

ya, bahagia adalah rasa. seperti ketika sedih, terharu, kecewa, iri, sakit hati, dan rasa - rasa yang lain. tapi, kenapa saya lebih gampang menuliskan perasaan sedih, kecewa, marah itu dibanding ketika saya bahagia, tertawa?

dulu pernah ada yang bertanya, kenapa sekarang saya mulai jarang, bahkan tidak pernah lagi menulis puisi. hihi, gini-gini, dulu saya hobi menulis puisi loh. *wink wink*. tapi itu dulu, sekarang tidak lagi. kata seorang teman, seniman itu harus dianiaya dulu, baru bisa berkarya. halah.

atau saya memang masokhis? :D

count the blessing.

6 comments:

Anonymous said...

soalnya yg namanya misuh-misuh itu paling gampang, nek seneng kan yo susah wi, org kamu bawaanya klo diajak ngomong senyum2 muluw *hayo*

dewgf said...

aq kemaren juga nganeh-anehi nyari maksud kebahagiaan, mpe aku nemuin tulisan albert camus:" kita gag akan bahagia jika hanya sibuk mencari makna kebahagiaan" so just do what i believe in.
kadang merasa gag bahagia, tertekan, menyerah, terluka dan bingung...manusiawi kan? namun artinya semakin banyak persinggahan yang tlah kita lalui.

-just between being awkward and acting peculiarly bizarre-

Balung Gundul said...

mungkin karena kita itu punya kecenderungan untuk egois, kalo seneng diambil sendiri, kalo susah baru dibagi2.
aku ga setuju kalo bahagia merupakan hal yang mewah. kadang hal2 yang simpel, seperti melihat matahari terbenam, terus jalan2 di pantai bisa bikin kita bahagia....

lavender said...

saya lagi buntu...

*msi bete gara gara transaksi sepihak tadi siang* grrrr.....

Anonymous said...

Orang yang lagi kasmaran tandanya memang menunjukkan gejala-gejala seperti kamu dew, apalagi sekarang ini pas lagi hangat-hangatnya.
*uhuk-uhuk*

Kata Bryan Adams sih seperti di "heaven"

*buru-buru kabur*

Anonymous said...

wawahhhhhh namaku jadi panjang gituuuuu nana miss refuse to be in the mainstream :))

well

rasa itu nara logika. dirasa? hanya untuk yang dicinta

*ngawur lagi*

btw itu kok udah mulai saling ngga setuju, ah itu pasti kamuflaseeee!!! mwhahahahaha

pis wi pis!