Saturday, January 14, 2006

tentang kebodohan

beberapa hari belakangan, saya merasa sangat jenuh dengan rutinitas yang saya lakukan. dunia cyber dan dunia nyata tak jauh beda. ngantor - pulang - nonton tivi - nonton vcd - jalan - baca - tidur [tentu saja ada kegiatan chatting, blogging, dan browsing di sela-sela jam kerja saya, hehe]. saya memang pembosan, sedikit saja melakukan hal yang sama berulang2, akan membuat tanduk di kepala saya tumbuh. dan akhirnya saya jadi mudah uring-uringan ga jelas. kalau sudah begini, biasanya saya hanya perlu melakukan satu hal yang 'berbeda', dan setelahnya..akan kembali normal.

makanya, ketika semalam seorang teman sms dan meminta saya mengantarkannya ke suatu tempat, saya setuju2 saja. setelah selesai memandikan si gagah saya [inipun sudah pasti merupakan pelarian akibat kebosanan], tanpa mandi [ciri khas saya klo lagi bosan], akhirnya kami berangkat. tujuan awalnya melihat-lihat komputer, tapi entah bagaimana, kami malah nyasar di warung nasi uduk. dan ngobrol ga jelas sampai akhirnya warung itu tutup dan penjualnya hampir mengusir kami.

teman saya ini merupakan salah satu teman yang menyenangkan. kami berkenalan sekitar 5 taon lalu, ketika saya baru bekerja di kantor lama. saya masih ingat, dia masuk sebagai ofice boy, dan tidak beberapa lama kemudian dia diangkat menjadi messenger, dan kini, jadi penanggung jawab gedung kantor. yah, kami sering mencandainya dengan sebutan "mandor", secara dia paling benci jika kami sebut begitu. orangnya baik, berpikiran terbuka, berwawasan luas, dan berbicara dengannya, selalu membuat saya sakit perut menahan tawa. kami tidak pernah kehabisan bahan obrolan, dari mnecela-cela orang, atau merencanakan tindakan kriminal apa yang akan kami lakukan selanjutnya.

tetapi semalam, entah akibat aura kebosanan saya, atau karena ada bulan purnama [nyambung ga seh?!], kami malah berbicara tentang sesuatu yang lebih sedikit serius. sudah lama saya tau bahwa dia menyukai teman saya yang lain, tapi tak pernah terkatakan. selama ini saya hanya berasumsi, menebak2 siapa yang dia suka dan ketika saya sampaikan asumsi saya, dia terkejut, dan seperti yang lain, mulai bertanya tanya, dari mana saya bisa berfikir begitu, atas dasar apa. bla bla bla. apalagi menurutnya, dia memperlakukan cewek ini, tak begitu jauh berbeda dari apa yang dia lakukan pada saya ataupun teman-teman yang lainnya.

saya hanya berkata, cinta itu egois, sepinter apapun kita menyembunyikan, dia akan tetap mencuri kesempatan untuk memperlihatkan dirinya. entah dari cara kita memandang, entah dari ekspresi wajah kita setiap kali mendengar namanya disebut, atau dari kekhawatiran yang berlebihan ketika kita tak melihatnya. bahkan tanpa kita melakukan apapun, cinta selalu melonjak-lonjak, seakan ingin melompat keluar dari tempat persembunyian yang kita ciptakan untuknya.

dan itulah yang terjadi pada teman saya ini. 4 tahun dia menyimpan rapat-rapat perasaannya, karena satu dan lain hal. untuk mencintai seseorang, harus siap dengan segala konsekuensinya, termasuk konsekuensi untuk sakit hati, menderita, dan mungkin juga konsekuensi untuk sensasi rasa bahagia dan berdebar-debar karenanya.

"menurut kamu, aku bodoh khan wi?", itu yang dia tanyakan sekembalinya kami dari suatu tempat yang mengingatkan dia akan cewek itu, berjarak sekitar 40km dari denpasar, hanya karena semalam dia merindukannya.

saya tidak tahu. saya pun terkadang demikian. hahaha. hihihi. dan kami mulai tergelak. menertawakan semua ini yang terasa lucu buat kami. entah. mungkin benar kami memang bodoh. tapi, apakah orang yang menyadari dirinya bodoh dengan melakukan hal-hal yang menurutnya bodoh, masih bisa dikatakan bodoh?

3 comments:

Hedi said...

Kalo untuk urusan cinta...bodoh atau pinter jadi nyaris tak kentara bedanya :d

L. Pralangga said...

Cinta, sejenis senyawa aneh yang merajai rasio, bikin orang bengong dan rusuh teu pararuguh :) - ada yang tahan bisa nyimpan didlam bertahun-tahun, sambil didalam dirinya dia pasti sembelit setengah mati :)

Seneng udah bsia mampir kesini, salam hangat dari afrika barat :)

5things said...

Jika cinta tak bisa disembunyikan, berarti selama ini dia tahu banget kalau ternyata kamu naksir sama "dia", hehehehehhe.

Orang pintar itu adalah orang yang menyadari bahwa dirinya bodoh. ;)